JAKARTA, RELASIPUBLIK – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Informal Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, Jumat (16/07/2021). Pertemuan tersebut dipimpin oleh tuan rumah Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern selaku Ketua APEC tahun ini.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi yang turut mendampingi Presiden saat mengikuti pertemuan tersebut menjelaskan bahwa KTT informal ini digagas Selandia Baru untuk membahas penanganan pandemi. KTT APEC sendiri biasanya dilakukan setahun sekali di sekitar bulan November sebagai bagian dari rangkaian APEC Economic Leaders Week.
“Situasi pandemi saat ini, Selandia Baru menggagas sebuah KTT tambahan khusus untuk membahas kolaborasi APEC dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi kawasan,” kata Menlu Retno dalam keterangannya usai pertemuan.
Dalam KTT informal tersebut hadir juga Managing Director IMF Kristalina Georgieva dan Executive Director of Health Emergencies Programme WHO, Michael Ryan. Dalam pernyataannya, IMF dan WHO menyebut bahwa situasi dunia masih penuh dengan tantangan baik dari sisi kesehatan maupun sisi ekonomi.
“Setelah tahun lalu mengalami pertumbuhan yang minus, maka proyeksi pertumbuhan dunia untuk tahun 2021 diperkirakan enam persen. Namun, pertumbuhan tersebut tentunya akan dipengaruhi situasi pandemi ke depan. Masalah akses vaksin bagi semua negara mendapatkan perhatian dari dua pembicara dan do it together sertatime of solidarity ditekankan oleh kedua pembicara tersebut,” jelas Menlu.
Dalam seminggu terakhir ini, jumlah kasus COVID-19 di tingkat global meningkat sekitar 15 persen. Direktur Jenderal WHO menyampaikan bahwa dunia sedang menghadapi peningkatan angka kasus dan kematian dalam empat minggu terakhir. Beberapa ekonomi APEC bahkan menghadapi kenaikan kasus lebih dari 100 persen.
Menlu RI menuturkan bahwa APEC sejauh ini telah menyepakati sejumlah komitmen terkait penanganan pandemi dan percepatan pemulihan ekonomi, yaitu deklarasi untuk memfasilitasi pergerakan barang esensial di masa pandemi yang dikeluarkan pada tahun 2020. Sementara pada tahun 2021, APEC mengeluarkan pernyataan bersama untuk memfasilitasi sektor jasa yang mendukung pergerakan barang esensial dan pernyataan bersama untuk mempercepat WTO Trade Facilitation Agreement untuk mendukung kelancaran rantai pasok vaksin COVID-19 dan barang terkait lainnya.
KTT APEC kali ini juga menghasilkan dokumen Pernyataan Pemimpin Ekonomi APEC: Mengatasi COVID-19 dan Mempercepat Pemulihan Ekonomi. Hal-hal penting dari dokumen tersebut antara lain kerja sama untuk mendorong akses yang berkeadilan yang merata untuk vaksin COVID-19, pentingnya pembukaan lapangan kerja baru dan pemulihan ekonomi inklusif, reformasi struktural untuk mendukung adaptasi pekerja dan sektor pelaku bisnis termasuk lewat transformasi digital, serta perdagangan, investasi, dan integrasi ekonomi kawasan untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Selain didampingi Menteri Luar Negeri, dalam pertemuan tersebut Presiden RI juga turut didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (TGH/BPMI SETPRES/UN)