PADANG, RELASI PUBLIK – Dengan semakin dekatnya Pilkada Kota Padang yang akan digelar pada 27 November 2024, suhu politik di kota ini kian memanas. Setelah penetapan pasangan Fadly Amran dan Maigus Nasir sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang nomor urut 1, yang diusung oleh koalisi partai NasDem, Golkar, PDIP, PKB, PPP, dan Ummat, berbagai pandangan dan kritik terus bermunculan dari berbagai tokoh politik.
Salah satu pernyataan tajam datang dari Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Osman Ayub, yang memberikan peringatan keras kepada masyarakat dalam menentukan pilihan pemimpin. “Pilihlah pemimpin Kota Padang yang peduli dengan urusan masyarakat, bukan kepentingan kelompok apalagi keluarga,” tegas Osman saat berbicara di depan para konstituennya.
Osman mengkritik tajam praktik-praktik politik yang mendahulukan kepentingan keluarga atau kelompok kecil di atas kepentingan publik yang lebih luas. “Kita sudah cukup menyaksikan bagaimana pemimpin yang lebih mementingkan kelompoknya sendiri atau bahkan keluarganya, yang akhirnya merugikan masyarakat banyak. Jangan sampai kita memilih pemimpin yang mengulangi kesalahan ini,” kata Osman. Ia juga dengan tegas mengingatkan agar masyarakat tidak memilih calon yang terbukti menggunakan fasilitas pemerintah untuk kepentingan kampanye pribadi. “Apa lagi pemimpin yang keluarganya pernah terbukti menggunakan fasilitas pemerintah dalam berkampanye. Ini bentuk penyalahgunaan wewenang yang tidak bisa dibiarkan, dan harus menjadi pelajaran bagi kita semua,” tambahnya.
Osman Ayub, yang dikenal kritis terhadap berbagai dinamika politik lokal, menekankan bahwa kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang berkomitmen kepada rakyat, bukan yang menjadikan jabatan publik sebagai sarana memperkaya diri atau kelompok tertentu. “Kita butuh pemimpin yang menyempitkan kepentingan kecil dan mengedepankan kepentingan yang lebih besar, kepentingan seluruh warga Kota Padang. Pilih pemimpin yang benar-benar berutang kepada masyarakat, yang mengabdi sepenuh hati tanpa pamrih.”
Osman pun menekankan bahwa Kota Padang membutuhkan pemimpin yang memiliki rekam jejak bersih, tidak terlibat dalam konflik kepentingan, dan mampu memberikan solusi nyata bagi masalah-masalah yang dihadapi warga kota. “Jangan terjebak dengan janji-janji yang menggiurkan atau program yang terlihat mewah tapi tidak relevan dengan kebutuhan rakyat. Yang kita butuhkan adalah pemimpin yang memiliki keberanian untuk berdiri bersama masyarakat, berjuang demi kepentingan umum, dan mampu membawa Kota Padang ke arah yang lebih baik tanpa kompromi,” pungkas Osman.