PADANG, RELASIPUBLIK – Beberapa hari terakhir ini dibebetapa kota di Sumatera Barat terjadi perubahan cuaca yang mendadak dari panas terik ke hujan dan sebaliknya dari hujan ke panas terik.
Mengupdate rilis bmkg beberapa hari kedepan, kondisi tersebut dipicu oleh adanya fenomena atmosfer skala regional hingga lokal, yaitu: aktifnya Monsun Asia yang menyebabkan terjadinya peningkatan pasokan massa udara basah di wilayah Indonesia, terbentuknya pola konvergensi dan terjadinya perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah, suhu permukaan laut di sekitar wilayah perairan yang cukup hangat sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan, serta diperkuat dengan adanya fenomena gelombang atmosfer (Equatorial Rossby Wave dan Kelvin Wave) yang signifikan di sekitar wilayah Indonesia.
” Perubahan iklim yang mendadak ini tentunya akan dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat. Oleh karena itu masyarakat mesti jaga dalam kesehatan diri adalah menjaga pola makan dengan menjaga pola hidup sehat”, Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. dr Merry Yuliesday Mars, di sela-sela kesibukan hari ini, Minggu (12/1/2020).
Lebih lanjut Kadis Kesehatan ini mengatakan, Penyakit yang perlu diwaspadai di musim hujan, antara lain influenza, demam berdarah, diare, dan leptospirosis.
” Influenza, yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala influenza yaitu batuk, pilek, sakit tenggorokan, letih, lesu, mual, muntah, diare dan demam”, ujarnya.
Merry juga katakan, penyakit Demam Berdarah. Penyakit akibat virus yg dibawa nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictusini. Gejala DBD ini seperti sakit kepala, demam mendadak, nyeri belakang bola mata, mual dengan/tanpa pendarahan seperti mimisan/gusi berdarah
” Sementara penyakit di diare. Penyakit ini muncul karena mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus atau parasit seperti bakteri E.Coli, Salmonela, Shigella dll. Gejala diare yakni dehidrasi, lemas, kulit kering, pusing, sering bab dan lain-lain”, ungkapnya
Merry juga sampaikan, dalam penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri leptospira.
“Penyakit ini ditularkan melalui kencing tikus. Penularannya masuk dalam tubuh manusia lewat selaput lendir, mata, hidung, kulit lecet & makanan. Gejala Leptospirosis yakni menggigil, batuk,diare, demam tinggi, sakit kepala,nyeri otot, mata merah, & tidak ada nafsu makan”, terangnya.
Kadis Kesehatan juga katakan untuk menyukapi perubahan ektrim kondisi cuaca ini resep yang baik adalah dengan, jaga pola makan, asupan gizi yang baik ,meningkatkan asupan buah-buahan dan menurunkan makanan yang dapat meransang munculnya batuk dan pilek ( berminyak, pedas, es,)
” Istirahat yang cukup, banyak minum air putih dan teratur beroalah raga. Pola hidup sehat cerminan keluarga sehat dan cerdas. Mari kita jaga kesehatan untuk ketahanan tubuh dalam menghafapi kondisi cuaca ektrim sekalipun”, pungkasnya.***