Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHPARIWISATASENI & BUDAYATERBARU

Peringatan HUT ke- 5 , Foksan Linggo Sari Baganti Gelar Pementasan

254
×

Peringatan HUT ke- 5 , Foksan Linggo Sari Baganti Gelar Pementasan

Sebarkan artikel ini

PAINAN, RELASIPUBLIK – Peringatan Hari Ulang Tahun ke- 5, Forum Kesenian Anak Nagari ( Foksan) Linggo Sari Baganti menggelar acara Pementasan Kesenian Anak Nagari di lapangan hijau Nagari Punggasan Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan ( Pessel) Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (23/02/2019 )

Penampilan tari gelombang dan sekapur sirih menyemarakan upacara penyambutan kedatangan Bupati Pesisir Selatan H. Hendrajoni yang di wakili oleh Kasi Desiminasi Kominfo Pessel Syafrizal, SH bersama rombongan .

Turut hadir Walinagari Punggasan Guspiardi, S.Pdi Kepala SMA N 2 Linggo Sari Baganti Drs. Armis, M.Pd, Ketua KAN Punggasan, ninik mamak , bundo kanduang, tokoh masyarakat, alim ulam, cadiak pandai, pemuda dan pemudi di Kanagarian Punggasan .

Selain itu hadir juga Kepala SMKS Ekonomi Adi Karya Linggo Sari Baganti, Tirza Widya, S.T yang diwakili oleh Guru Pemimbing Jurusan Multimedia, Daspraadial Noframa bersama tim kamera man yang ikut mengambil dokumentasi pergelaran tersebut .

Kasi Desiminasi Kominfo Pessel , Syafrizal, SH pada kesempatan itu menyampaikan melalui Foksan Linggo Sari Baganti diharapkan kepada Kelompok – kelompok Sanggar di Kecamatan agar segera melengkapi legalitas kelompaknya untuk didaftarkan sebagai media kemitraan Kelompok Informasi Masyarakat ( KIM) di dalam naungan Dinas Kominfo Kabupaten Pesisir Selatan .

Berdasar data tersebut, Dinas Kominfo Kabupaten Pesisir Selatan bakal melakukan penyaringan dan pembinaan terhadap sanggar terpilih untuk ditampilkan ditingkat Kabupaten, Provinsi maupun ditingkat Nasional .

Penampilan KIM yang diharapkan Dinas Kominfo tersebut yakni memakai alat tradisi dari daerah, bukan memakai alat modren. Berbeda dengan fastival Langkisau dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kominfo lebih memproritaskan seni tradisionalnya, termasuk juga alat- alatnya. Ketentuan itu sesuai dengan juknis dari Pemerintah Pusat, pemakaian alat tradional merupakan poin dari penilaian, ulanya .

Kemudian sinopsis (karyanya), kalau bisa diangkat dari daerah masing-masing, jangan mencontoh sinopsis dari daerah lain. Hal ini, tentu akan menambah nilai poin tersendiri nantinya, tukuk Syafrizal . (Anto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *