Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMAOPINIPENDIDIKANTERBARU

Pengaruh Depresi Terhadap Ingatan

240
×

Pengaruh Depresi Terhadap Ingatan

Sebarkan artikel ini

Sebagian besar dari kita pasti pernah memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan dalam hidup. Misalnya saja pengalaman saat dikecewakan oleh seseorang, ataupun kehilangan seseorang yang amat disayang. Pengalaman yang tidak menyenangkan itu bisa saja membuat seseorang merasa depresi dan stres berkepanjangan.

Depresi adalah gangguan suasana hati yang atau mood yang membuat cara berpikir seseorang menjadi lebih murung, tidak bersemangat dalam menjalani hidup, bahkan muncul ide atau pikiran untuk mengakhiri hidupnya arau bunuh diri.
Gejala depresi berbeda dengan rasa sedih atau duka biasa yang akan membaik dengan sendirinya. Tanpa penanganan yang tepat, penderita depresi dapat mengalami perburukan gejala dan kualitas hidup.
Depresi bisa dialami oleh siapa saja, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya depresi yaitu: mengalami peristiwa hidup yang traumatis, menjadi korban kekerasan, ketergantungan obat-obatan dan minuman beralkohol, memiliki riwayat gangguan mental, dan adanya gangguan pada fungsi otak.Selain itu, faktor keturunan (memiliki keluarga dengan depresi) dapat menjadi faktor risiko seseorang lebih rentan terkena depresi.

Depresi merupakan masalah kejiwaan serius yang dapat membuat fungsi otak terganggu dan merusak jaringan otak. Depresi yang tidak di obati dengan tepat dapat menimbulkan berbagai masalah pada otak. Otak bagian depan berfungsi untuk mengontrol fungsi kognitif, seperti ekspresi emosional, proses berfikir, pemecahan masalah dan juga libido atau hasrat seksual. Bagian otak ini juga berfungsi dalam membentuk ingatan. Tidak hanya pada bagian otak saja, depresi juga berpengaruh pada kerusakan dan penurunan fungsi bagian otak lainnya.

Berikut ada beberapa dari banyak alasan mengapa seseorang kehilangan ingatannya, yaitu penyebab emosional. Karena pikiran dan tubuh kita saling terhubung dan saling mempengaruhi, emosi dan pikiran kita dapat mempengaruhi otak kita. Energi yang diperlukan untuk mengatasi perasaan atau tekanan hidup tertentu dapat menghalangi penyimpanan atau mengingat detail. Seringkali pemicu emosi kehilangan ingatan dapat di tingkatkan dengan dukungan, konseling, perubahan gaya hidup dan membatasi hal- hal yang meningkatkan stres.

Beberapa jenis depresi dapat di obati dan juga ada yang tidak dapat di obati. Depresi yang akut dapat menyebabkan :

Menyusutnya ukuran otak. Menurut penelitian terberu yang dilakukan oleh para ahli menyatakan bahwa orang yang mengalami depresi secara berkelanjutan akan menyebabkan penyusutan pada area otak tertentu. Dari penelitian yang dilakukan pada 2012 yang dipublish di “British Medical Bulletin” menyatakan area otak yang terkena dampak depresi meliputi hipokampus, talamus, amigdala, lobus frontal dan korteks prefrontal. Bagian otak yang terkena dampak akan mengurangi fugsi kerja bagian otak tersebut.

Peradangan otak, peradangan ini bisa saja terjadi saat seseorang mengalami depresi akut.

Terbatasnya oksigen ke otak, depresi dapat menghambat jaringan oksigen ke otak, hal yang akut dapat mematikan sel otak sehingga kejadian dapat mengakibatkan gangguan pada pengembangan, pembelajaran, memori dan suasana hati yang tidak beraturan.

Secara keseluruhan depresi akan sangat mengganggu dan berakibat besar pada otak dan ingatan manusia. Dalam perkembangannya kerusakan otak yang diakibatkan oleh depresi dapat berembang setidnya paling cepat berkembang dalam jamgka waktu 8 bulan, namun pada pengalaman depresi yang berkelanjutan atau dalam jangka waktu yang panjang akan menyebabkan kerusakan yang meluas, bukan hanya pada orak manusia saja namun dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi eksekutif atau fungsi pada pengaturan diri, perhatian, suasana hati dan regulasi emosi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *