SAWAHLUNTO, RELASIPUBLIK – Pemerintah Kota Sawahlunto menjalin kerjasama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), buah dari kerjasama itu Pemerintah Kota Sawahlunto mendapat kesempatan untuk memanfaatkan kampus lapangan Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) di kawasan Parambahan, Kecamatan Talawi sebagai tempat Balai Latihan Kerja (BLK). Tak hanya mengizinkan pemanfaatan kampus lapangan itu, pihak BPSDM Kementerian ESDM turut memberikan peluang agar tenaga pengajar (instruktur) terkait materi energi dan pertambangan juga dapat didatangkan dari para profesional di lingkungan Kementerian ESDM itu sendiri.
Usai penandatanganan perjanjian kerjasama tersebut, yang telah dilakukan pada Jum’at 02 Agustus 2019 lalu, Pemerintah Kota Sawahlunto pun mulai menindaklanjuti agar proses Balai Latihan Kerja (BLK) di kampus lapangan BDTBT itu bisa segera dioperasikan. Sementara itu Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMTSP – Naker) yang menjadi leading sector kegiatan itu mengaku saat ini untuk fokus pada tindak lanjut membenahi akses jalan masuk ke lokasi.
“Sekarang ini, kita ada sedikit kendala untuk jalur masuk ke lokasi kampus lapangan BDTBT tersebut karena kondisi jalan yang boleh dikata belum representatif. Jadi di awal ini kita perbaiki dulu jalan masuk ini, baru masuk ke dalam menyiapkan lokasi maupun bangunan,” ujar Kepala DPMTSP – Naker Sawahlunto, Dwi Darmawati, yang dihubungi Senin 05 Agustus 2019.
Penandatanganan perjanjian kerjasama Pemko Sawahlunto dengan BPSDM Kementerian ESDM ini telah dilakukan pada Jum’at, 02 Agustus 2019 lalu. Dari pihak BPSDM Kementerian ESDM dihadiri langsung Kepala BPSDM Prof. Dr. Ir. IGN Wiratmaja Puja, M.Sc, sementara dari Pemko Sawahlunto juga langsung ditandatangani Walikota Deri Asta dan disaksikan Wakil Walikota Zohirin Sayuti.
Potensi kerjasama yang dijalin Pemerinta Kota Sawahlunto dengan BPSDM Kementerian ESDM ini dipandang sangat strategis oleh Walikota Deri Asta. Diharapkan selain kerjasama dalam pemanfaatan kampus lapangan BDTBT itu, juga berlanjut dengan kerjasama lainnya.
“Ini strategis sekali. Tadi saya lihat, kampus lapangan BDTBT ini total luasnya 8,4 Ha. Ini luar biasa sekali, tinggal bagaimana kita bisa mengelola dengan cerdas dan maksimal, pasti manfaatnya juga luar biasa nanti. Apalagi untuk tenaga instruktur di bidang energi dan pertambangan, pak Wiratmaja juga begitu bermurah hati bersedia menyediakan untuk kita,” sebut Deri Asta.
Oleh karena itu, Walikota Deri Asta meminta kepada Dinas terkait yang mengurusi hal ini agar tidak mensia – siakan peluang tersebut. “Itu peluang emas, jangan lengah dan di anggap enteng saja kerjasama ini. Ini sangat mendukung program kita untuk menyiapkan tenaga kerja yang berkompeten dan memiliki skill yang mumpuni,” tegasnya.
Sementara, Kepala x BPSDM, Prof. Dr. Ir. IGN Wiratmaja Puja, M.Sc dalam kesempatan tersebut juga sempat menyinggung terkait perkembangan rencana pembangunan Politeknik Pertambangan di Sawahlunto oleh Kementerian ESDM. Dikatakan Wiratmaja, perkembangan terkini rencana tersebut sedang ‘antri’ menunggu pertimbangan dan rekomendasi di Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
“Memang sempat seperti terkendala, karena dari survei katanya untuk daya serap dari lulusan nantinya tipis karena kan industri pertambangan batubara Ombilin di Sawahlunto sudah tidak beroperasi produktif lagi,” ujar Wiratmaja.
Menyikapi hal tersebut, Walikota Deri Asta langsung menyampaikan bahwa kalau untuk daya serap lulusan nantinya bukannya tidak ada, namun bisa dialihkan ke perusahaan – perusahaan pertambangan se – Indonesia. Sehingga jangan sampai alasan tersebut membatalkan rencana pembangunan Politeknik Pertambangan di Sawahlunto.
“Kalau untuk di Sawahlunto, tentu memang kita tidak melihat ke mana lulusannya akan diserap. Namun sebenarnya di sini kita bisa melatih dan menyiapkan tenaga berkompeten untuk perusahaan pertambangan di seluruh Indonesia. Kita bisa menjamin keunggulan kalau Politeknik dibangun di sini, yang jelas mahasiswa di sini belajar dan praktek di lokasi pertambangan langsung, memakai peralatan pertambangan yang canggih sesuai yang digunakan BDTBT. Jadi ketika akan dilepas ke perusahaan tambang lain di Indonesia, kita istilahnya sudah menyediakan tenaga kerja pertambangan yang berkompeten,” kata Deri lagi.
Mendapat tanggapan seperti itu, IGN. Wiratmaja mengatakan bakal menyampaikan hal tersebut kepada pihak pusat agar dipertimbangkan kembali. Yang jelas kata dia, peluang untuk pembangunan Politeknik Pertambangan ini masih ada.
“Kita ajukan lagi hal ini di pembahasan Kementerian nanti. Saya dapat informasi memang belum distop, berarti masih ada peluang untuk pembahasan ulang. Semoga di sana ada rezeki pembangunan Politeknik di Sawahlunto,” pungkas Wiratmaja. (Jun)