Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaBERITA UTAMANASIONALTERBARU

Pembukaan Festival Maek 2024 Peradaban Maek di Mata Supardi

18
×

Pembukaan Festival Maek 2024 Peradaban Maek di Mata Supardi

Sebarkan artikel ini
Ketua DPRD Sumatera Barat (Sumbar) Supardi, SH. (Foto dok/Rls)

PAYAKUMBUH, RELASI PUBLIK – Maek telah menjadi perhatian saya sejak tahun 2014 dengan memulai pemasangan pagar besi, dan perluasan sebagai dana aspirasi diberikan untuk menjaga situs Bawah Parit beberapa tahun yang lalu.

Hal ini diungkapkan Ketua DPRD Sumatera Barat (Sumbar) Supardi,SH disela-sela persiapan kunjungan ke Maek untuk menghadiri pembukaan Festival Maek 2024, Rabu (17 Juli 2024).

Ketua DPRD Sumbar menceritakan, 2 tahun lalu saya diajak beruntung oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Limapuluh Kota, rencana meningkatkan Aura Harau, namun sebuah proposal tentang Maek menyelinap masuk, saya tertarik.

“Dari situlah, pertemuan demi pertemuan berlangsung, mulai dengan diskusi kecil hingga terhimpun, mulai dari selaan perbincangan sampai mendalami data-data,” memulai cerita Supardi.

Supardi juga paparkan dengan Dinas Kebudayaan Sumbar berbagai program disusun, dimulai dari pengesahan tim ahli, penelitian Daerah Aliran Sungai, curhat masyarakat nasib kekayaan peradaban Maek, DNA, Carbon Dating hingga bermuara pada perhelatan Festival Maek ini.

“Banyak cerita, tumpukan kisah, butuh menguraikan lembar demi lembar secara hati-hati dan teliti. Dan butuh ancang-ancang untuk menelusuri narasi, berbagi wacana agar tersebar merata dan setara,” ujarnya.

Supardi mengungkapkan kegembiraan disaat mulai menguat perbincangan tentang nagari Maek Kabupaten Limapuluhkota tumbuh atensi dari masyarakat maupun perantau.

“Antusiasme mulai terasa ada, kepercayaan bahwa kitalah (orang Maek) yang meneruko peradaban nusantara,” katamya.

Supardi tegaskan diskusi internasional dan hasil penelitian, pengembangan, kunjungan diskusi dalam 18 bulan ini menjadi penting dalam tahapan perencanaan.

“Dua kegiatan pra Festival akan menjadi alas bakal bagaimana melihat Maek : Apakah peradaban ataupun perayaan sepuluh atau dua puluh tahun ke depan. Bagaimana potensi Maek dapat membimbing ke tingkat internasional menjadi perbincangan dunia,” serunya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *