Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaBERITA UTAMADAERAHTERBARU

Pekan Kebudayaan Daerah Sumbar 2024: “Rantak Budaya” Menyatukan Generasi Dan Melestarikan Tradisi

7
×

Pekan Kebudayaan Daerah Sumbar 2024: “Rantak Budaya” Menyatukan Generasi Dan Melestarikan Tradisi

Sebarkan artikel ini

PADANG, RELASI PUBLIK – Penyelenggaraan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menjadi salah satu kegiatan yang diharapkan dapat memberi pengaruh besar dalam pelestarian kebudayaan.

Hal itu dikatakan Ketua Sementara DPRD Sumbar, Irsyad Safar saat menghadiri pembukaan PKD Sumbar 2024, Rabu (2/10) yang berlokasi di Zona C Taman Budaya Sumbar.

Irsyad mengatakan, dibanding dengan daerah lain di Indonesia, Sumbar merupakan daerah yang memiliki keberagaman budaya yang khas. Pelestarian pun menjadi hal yang harus terus dipertahankan dan kemudian bisa menjadi jalan untuk pengembangan lebih baik kedepannya.

“DPRD Sumbar mengapresiasi kegiatan PKD ini. Kami pun berharap kegiatan ini bisa memberi pengaruh besar dalam pelestarian kebudayaan,” kata Irsyad.

Dalam sambutannya, Irsyad juga mengungkapkan bahwa kebudayaan yang bisa bertahan lama adalah kebudayaan yang tersambung langsung dengan ideologi masyarakatnya.

“Kebudayaan bisa bertahan lama kalau tersambung langsung dengan ideologi,” katanya.

Pada kesempatan itu Irsyad juga mengatakan bahwa DPRD Sumbar pun baru-baru ini juga telah menyelesaikan pembahasan terkait Perda Tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah, Pengelolaan Museum dan Pelestarian Cagar Budaya.

Dia juga mengatakan, di tengah hantaman gelombang globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang sangat masif sekali, terjadi degradasi nilai-nilai, norma dan budaya yang diyakini, termasuk nilai-nilai adat budaya minangkabau dengan filosofi ABS-SBK dan aplikasikan dalam kehidupan.

“Maka perlu sekali memperbaharui komitmen dan nilai-nilai yang kita anut tersebut secara terus menerus, agar tetap ada dan tetap terpatri di hati sanubari anak nagari,” ulasnya.

Irsyad juga menegaskan agar bagaimana adat istiadat dan kebudayaan bisa diterapkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

“Kebudayaan merupakan salah satu bidang yang sangat penting untuk diperhatikan dalam kerangka perencanaan pembangunan, baik dalam skala nasional, daerah, maupun dalam praktik kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.

Seperti diketahui, PKD Sumbar ini digelar dari 2 – 6 Oktober, yang menampilkan sejumlah penampilan seni tradisi, penyerahan anugerah kebudayaan, pameran seni rupa, lomba lagu Mars Sumbar dan diramaikan juga dengan bazar kuliner dari UMKM.

Sementara itu, mewakili Plt. Gubernur, Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Hansastri mengatakan, PKD Sumbar dengan tema Rantak Budaya ini bakal menjadi spirit kebersamaan di tengah keberagaman seni dan budaya yang ada di provinsi ini.

“Dengan kegiatan dalam rangka memperingati hari jadi Sumbar ke 79 ini, juga sebagai promosi budaya, yang memang perlu terus diperkuat.
Iven tahunan juga jadi wadah memfasilitasi keberagaman budaya, serta bentuk pengenalan budaya ke generasi muda,” kata sekda.

Di sisi lain, katanya, PKD ini juga sebagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengangkat potensi budaya yang ada di Sumbar dan merawat eksistensi pada penggiat seni dan budaya lintas generasi.

Pada pembukaan PKD Sumbar ini juga ditampilkan sejumlah pertunjukan seni tradisi, seperti penampilan tari, musik gamad oleh Pituah Minang Grup, pertunjukan saluang pauah dan penampilan kesenian dari Padang Pariaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *