Madura – Pasca sebut seluruh penjuru dunia nusantara bayar upeti, Kepala Bea dan Cukai Madura Pamekasan, terkesan bungkam. Padahal, Pernyataaan yang Ia dilontarkan di depan demonstran akan berdampak buruk kepada citra institusinya Bea dan Cukai seluruh Indonesia. Sabtu,23/8/2025.
Terkait hal itu, Sulaiman S.E., Mengkritik keras pernyataan kepala bea dan cukai madura pamekasan tersebut, karena dinilai tak pantas dilontarkan oleh pejabat publik.
Mestinya, Kepala Bea dan Cukai Madura, Novian Darmawan memberikan pernyataan layak yang sekiranya tidak dianggap membenarkan adanya praktik upeti di tempat kerjanya, sehingga dapat meruntuhkan kepercayaan masyarakat kepada Institusi Bea dan Cukai Madura.
Padahal, Bea dan cukai merupakan garda terdepan dalam mencegah penyelundupan dan perdagangan ilegal, serta melindungi masyarakat Indonesia, dan mengoptimalkan penerimaan negara dari sekttor cukai.
Namun kali ini, Pernyataannya malah terkesan legalkan upeti yang hanya dapat diraup oleh oknum – oknum yang tidak bertanggungjawab demi memperkaya dirinya.
” Bea dan cukai jangan terkesan melegalkan upeti yang justru dapat merugikan pendapatan negara. Maka dari itu, saya meminta agar pihaknya segera memberikan klarivikasi terbuka guna mempertanggungjawabkan pernyataan yang telah dilontarkan didepan demonstran pada waktu itu,” Ungkap sulaiman aktivis pemerhati kebijakan, pada media ini.
Ia menambahkan, pernyataan itu jelas
bertentangan dengan visi misi pemerintahan saat ini yaitu Prabowo – Gibran untuk penguatan ekonomi nusantara.
” Sebagai catatan penting, Kepala Bea dan Cukai Madura segera mengklariviaksi pernyataannya yang berpotensi mencederai pemerintah yang berkuasa saat ini,” Pungkasnya
Sementara, Kepala Bea dan Cukai Madura Pamekasan, Novian Darmawan meski beberapa kali dihubungi via Whatsapp oleh awak media ini masih bungkam.
(Noung daeng )














