Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaBERITA UTAMANASIONALTERBARU

Pameran Seni Rupa Tambo Art Jilid 2 Ditabuh, 50 Karya Seni Ditampilkan

1314
×

Pameran Seni Rupa Tambo Art Jilid 2 Ditabuh, 50 Karya Seni Ditampilkan

Sebarkan artikel ini
Rizal MS dan Pj Wali Kota Padang Panjang Sonny Budaya Putra, foto bersama disela-sela kegiatan pameran seni rupa komunitas Tambo Art. (Foto dok/Rilis)

PADANG PANJANG, RELASI PUBLIK – Sebanyak 35 seniman asal Sumatera Barat (Sumbar) turut memeriahkan pameran seni rupa komunitas Tambo Art dalam rangkaian HUT Kota Padang Panjang ke- 233 yang digelar sejak 29 November sampai 3 Desember 2023 di Gor Khatib Sulaiman Banca Laweh, Padang Panjang.

Pameran tersebut dibuka secara resmi oleh Pejabat (Pj) Wali Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra. Sebanyak 50 karya seni dari 35 seniman menampilkan karyanya masing-masing, seperti lukisan, sketsa, dan patung.

Ketua Pelaksana Tambo Art, Hamzah, menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Pemko Padang Panjang hingga terlaksananya kegiatan tersebut sampai selesai.

Ia menjelaskan, pameran tersebut masih mengangkat tema tentang Alua jo Patuik jilid 2 yang merupakan kelanjutan dari Alua jo Patuik 1 yang sukses digelar pada tahun lalu dengan filosofi “Manjunjuang Basingguluang, Mancancang Balandasan.

“Lima perupa merupakan peserta dari luar Sumbar, yakni dua perupa dari Yogyakarta dan tiga dari Riau. Namun mereka semua asli urang awak (orang Sumbar) yang sekarang berada di perantauan,” ujar Hamzah dikutip keterangannya, Minggu (3/12/2023).

Ia menyebut, tujuan dari event tersebut adalah untuk membangun iklim seni rupa di Sumatera Barat (Sumbar). Pameran seni rupa yang digelar komunitas Tambo Art, kata dia, dimaksud untuk mengedukasi masyarakat agar terciptanya pemikiran yang lebih baik kedepannya tentang seni, khususnya para generasi muda.

“Kami berharap apresiasi yang lebih baik lagi dari masyarakat agar kedepannya dapat membangun kerja sama dan berkolaborasi dengan banyak pihak agar iklim seni rupa dapat tercapai lebih cepat,” katanya.

Sementara itu, Ketua komunitas Tambo Art, Yon Indra mengatakan, pada pameran kali ini pihaknya membahas nilai-nilai yang ada pada masyarakat Minangkabau. Menurutnya, seni merupakan bagian yang tak dapat terpisahkan dari kehidupan masyarakat.

“Sebab, apapun yang ada di sekitar seniman akan mempengaruhi cara berfikir seniman itu sendiri sebagai bagian dari masyarakat. Dari itu masyarakat Minangkabau dengan segala keunikannya, memiliki dalil-dalil adat dan agama dalam membahas sesuatu, mengkritik, mengangkat, dan mempresentasikan gagasan tersebut,” katanya.

“Begitu pula dengan seni, dengan segala teori-teorinya hingga terjalinnya hubungan antara dalil-dalil adat di satu sisi dan teori seni di sisi lainya,” ucapnya lagi.

Menurutnya, peran strategis yang di emban salah satu komunitas seni rupa seperti Tambo Art yang telah berusia lebih dari satu dekade ini, selain mampu merangkul potensi para perupa yang ada di daerah maupun di luar daerah juga diharapkan mampu menjembatani karya seni rupa dengan publik dalam ranah visual artistik dan estetik tinggi. Kemudian juga menjadi bagian terpenting pembangunan di sektor kebudayaan bidang seni rupa.

Sejak beberapa tahun silam, komunitas tersebut berdiri diberi ruang berupa sekretariat oleh Pemko Padang Panjang di salah satu gedung PDIKM Padang Panjang yang merupakan fasilitas tempat berdiskusi dan berkumpulnya para perupa guna membahas terkait seni rupa. Bahkan juga sering digunakan untuk ruang pameran rutin di kota serambi Mekkah tersebut.

“Kami berharap pada pameran Alua jo Patuik 2 ini, publik dapat menikmati karya-karya terbaik hasil penjelajahan perupa asal Sumbar yang menarik perhatian dan untuk layak untuk di apresiasi, disimak, dan ditelusuri lebih jauh tentang karya-karya yang dipajang,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, turut hadir Rizal MS (60) putra daerah asal Pesisir Selatan. Pendiri sanggar seni rupa anak nagari di Kampung Tanjung Gadang, Nagari Sungai Liku, Kecamatan Ranah Pesisir, ini turut memeriahkan pameran seni rupa yang digelar komunitas Tambo Art dengan membawa hasil karyanya dengan judul Stop War yang menceritakan tentang konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.

Diketahui, konflik Israel-Palestina adalah konflik militer dan politik yang sedang berlangsung sejak abad ke-19 hingga abad ke-21. Konflik ini merupakan salah satu konflik terpanjang yang masih berlangsung di dunia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menyelesaikan konflik ini sebagai bagian dari proses perdamaian antara Israel-Palestina. Bahkan upaya perdamaian ini juga merupakan upaya lain untuk menyelesaikan konflik antara Arab-Israel yang lebih luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *