Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

Padang Zona Merah, Gubernur Sarankan Tidak Ada Tatap Muka Baik Pesta Maupun Lainnya

232
×

Padang Zona Merah, Gubernur Sarankan Tidak Ada Tatap Muka Baik Pesta Maupun Lainnya

Sebarkan artikel ini

PADANG,RELASIPUBLIK– Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno menegaskan soal Kota Padang yang berstatus zona merah penyebaran Covid-19. Ini artinya Kota Padang termasuk salah satu daerah di Indonesia yang berisiko tinggi terjadinya penularan virus SARS-CoV-2.

“Kota Padang termasuk zona merah penyebaran Covid-19, dan itu berisiko tinggi,” ujarnya saat konferensi pers dengan wartawan di Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (1/9/2020. Pada konferensi pers itu, Irwan didampingi oleh Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal.

Irwan menuturkan Kota Padang merupakan satu-satunya daerah di Sumbar yang termasuk zona merah. Di Sumbar sendiri, hanya Kabupaten Kepulauan Mentawai yang tergolong zona hijau. Sementara itu, 17 kabupaten/kota lainnya termasuk ke dalam zona oranye dan zona kuning.

“Provinsi Sumbar secara keseluruhan kategori sedang,” jelasnya.

Sementara itu, Jasman mengatakan, dengan ditetapkannya Kota Padang sebagai zona merah, Pemerintah Kota (Pemko) Padang harus menyesuaikan kebijakan yang dikeluarkan Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI.

Baca Juga: Disiplin Jalankan Protokol Kesehatan, 16 Kali Tes ‘Swab’ Gubernur Irwan Prayitno Selalu Negatif Covid-19

“Artinya, banyak hal-hal yang harus diperhatikan oleh Pemko Padang. Misalnya, masalah orang masuk, sekolah tatap muka, orang mengadakan baralek itu tidak boleh lagi. Semua perkantoran harus menerapkan ‘work from home’. Penetapan zona merah itu banyak dampaknya,” ujar Jasman.

Padang masuk zona merah sebelumnya telah diumumkan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 nasional, Jumat (28/8/2020) lalu. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito memaparkan total daerah yang masuk zona merah di Indonesia sebanyak 32 kabupaten/kota.

Agar posisi risiko kembali menurun, kata Wiku, daerah tersebut harus segera meningkatkan penanangan dan pengujian dengan baik.

“Kami mohon agar kabupaten/kota segera dapat meningkatkan penanganan kasus serta testingnya dengan baik agar posisi risikonya menurun kembali menjadi sedang atau rendah,” kata Wiku. (Rel/Nov)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *