PADANG, RELASI PUBLIK — Kota Padang harus jadi kota yang maju. Ibukota Propinsi Sumbar ini wajib setara dengan kota besar lainnya di Sumatera. Padang Kota Tercinta tidak boleh kalah dari Kota Palembang, Pekanbaru atau Batam.
Tekad tersebut yang mendorong Alkudri, Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI), mengukuhkan niat untuk ikut dalam kontestasi pilkada Kota Padang, November 2024 mendatang.
Guna mewujudkannya, Jum’at (03/05), Alkudri dengan pengalaman panjang di organisasi REI, mulai dari ketua di Sumbar hingga wakil ketua umum tingkat nasional, memutuskan untuk mengambil formulir pendaftaran pencalonan ke Partai NasDem Kota Padang.
“Insya Allah, sebagai putra daerah yang sangat mencintai kota ini, saya ingin menyumbangkan ide, gagasan dan pemikiran, bersama dengan seluruh warga kota, untuk membangun Kota Padang agar jadi kota yang maju,” tutur anak nagari Pauh ini.
Ditambahkan, dalam kapasitas sebagai pengusaha muda bidang properti, Alkudri pernah menggagas plus sudah berupaya membangun kawasan Kota Mandiri dengan luas ribuan hektar di Kota Padang.
“Dengan jaringan teman-teman pengusaha di tingkat nasional, kita berhasil memperoleh dukungan dari pemerintah. Infrastruktur kawasan akan dibangun dengan APBN. Sementara perumahan bakal dibangun dengan investasi teman-teman REI dan HIPMI,” ceritanya.
Sayang, mimpi besar membangun kota kelahiran urung terwujud. Dukungan dari pihak pemerintah kota minim. Ia akhirnya paham, sehebat apapun rencana, tanpa kewenangan eksekutorial, semuanya akan sia-sia.
“Insya Allah, jika niat untuk menjadi pemimpin di kota kelahiran ini terwujud, dengan kewenangan eksekutorial tadi, tentu banyak rencana untuk memajukan Kota Padang yang bisa dilaksanakan,” papar Alkudri.
Ketua DPD Partai NasDem Kota Padang Osman Ayub saat menyerahkan formulir pendaftaran menyatakan bahwa pihaknya membuka pintu seluas-luasnya kepada seluruh pihak untuk ikut mendaftar di Partai NasDem.
“Insya Allah, siapapun berhak untuk ikut mendaftar ke NasDem. Dan penting untuk kami sampaikan, sesuai dengan slogan “Politik tanpa Mahar” semua proses pendaftaran dilaksanakan tanpa pungutan biaya alias gratis,” tegas Osman Ayub mengakhiri. (Rilis)