LIMAPULUH, KOTA RELASIPUBLIK – Ada beberapa kali tulisan tentang Cari Gubernur 7 persen dibeberapa media Sumbar yang lebih dimaknai bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sumbar di atas 7 persen karena selama ini maksimal pertumbuhan ekonomi Sumbar itu berkisar 6 persen dan saat ini pertumbuhan ekonomi Sumbar berada 5,1 persen.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit ketika memberikan sambutan pada Acara Panen Jagung Super Hibrida bisi 18 dan Bisi 79, di VII Koto Talago, Kabupaten Limapuluh Kota, Jum’at (3/1/2020)
Lebih lanjut Wagub Nasrul Abit katakan, selama ini aktivitas ekonomi Sumatera Barat lebih didominasi oleh sektor pertanian yang relatif keterbatasan lahan dan produktifitas hasil berdasarkan kondisi lahan dan sebagainya.
“Saat ini data BPS, Nilai ekspor Sumatera Barat bulan November 2019 mencapai US$ 121,12 juta dan nilai impor Sumbar November 2019 mencapai US$ 36,31 juta. Nilai Tukar Petani (NTP) Sumatera Barat bulan Desember 2019 tercatat sebesar 97,96 dan harga gabah kering Panen di tingkat Petani naik 0,58 persen. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Sumbar pada bulan November 2019 mencapai 5.021 orang”, ujarnya.
Nasrul Abit juga mengungkapkan ada beberapa langkah Sumatera Barat mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen dengan mengerakkan sektor ekonomi dalam bidang jasa dan transportasi.
“Peningkatan sumberdaya manusia dalam meningkatkan kemampuan produktifitas diri pengembangan bidang jasa lebih baik. Kemudian soal arus lalulintas transportasi yang saat ini pemprov Sumbar mendorong pembangunan jalan tol agar lebih cepat tuntasnya”, katanya.
Nasrul Abit katakan untuk pembangunan jalan tol kabupaten Limapuluh Kota akan ada pembangunan terowong 8 km.
“Butuh dukungan masyarakat bagaimana persoalan lahan dapat diselesaikan dengan baik. Tumbuh berkembang infrastruktur transportasi di Sumatera Barat akan mampu mendongkrak peningkatan pertumbuhan ekonomi di Sumbar”, katanya.
Wagub Nasrul Abit juga mengatakan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat juga mendorong peningkatan investasi dalam pengembangan usaha ekonomi.
“Tentunya sektor pelayanan investasi mesti dipermudah dan terbuka, lebih terukur dalam pelayanan satu pintu dengan memanfaatkan teknologi informasi dan lain sebagainya. Jika investasi meningkat maka pergerakan ekonomi Sumbar pun tentunya akan bergerak secara senifikan”, ujarnya.
Nasrul Abit juga mengemukan visi kepemimpinan Sumatera Barat ke depan mesti mampu meningkatkan tiga sektor pembangunan. Pertama peningkatan pelayanan publik yang profesional, efektif, murah, mudah masyarakat merasa terlayani dengan baik.
Kedua pembangunan infrastruktur yang diujungnya bagaimana pertumbuhan ekonomi Sumbar dapat bergerak cepat. Pembangunan jalan tol bagian dari mempercepat arus pasar produk Sumbar ke provinsi Riau.
Ketiga pembangunan sumberdaya manusia Sumatera Barat, tidak ada lagi SD dan SMP kewenangan kab/ko melainkan semua mesti satu bagaimana menyiapkan anak-anak kita mampu bersaing unggul di era globalisasi saat ini.
“Tamatan SMK kita akan dorong masuk pasar kerja, akan kita tambah dengan pengetahuan berbahasa, kemampuan teknik dalam pasar kerja. Sementara SMA kita dorong anak-anak kita mampu masuk perguruan tinggi favorit, sehingga hasilnya berkualitas. Saat ini kita bangga di Sumbar ada tiga perguruan negeri yang jadi perguruan tinggi favorit, Unand, UNP dan UIN”, pungkas Nasrul Abit.**