Padang – DPRD Kota Padang mengingatkan Dinas Perdagangan Kota Padang dalam kebijakan penutupan Pasar Raya Padang. Anggota DPRD Kota Padang, Miswar Jambak Selasa (19/5/2020) mengatakan, pasar merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang menghidupkan perekonomian dan kebutuhan masyarakat.
Jadi harus seimbang antara tegas dalam memutus mata rantai Covid-19, tapi jangan sampai mata pencarian masyarakat terputus. “Kedua hal ini yang harus diperhatikan. Kalau perekonomian masyarakat terputus, mungkin lebih berbahaya dari Covid-19. Menjadi resiko bagi masyarakat,” ungkapnya.
Apatah lagi saat ini, katanya, masyarakat sudah menjerit karena kebutuhan pokok mereka tidak terpenuhi. “Ada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya setiap hari harus ke pasar. Kalau tidak, mereka tidak makan dan kebutuhannya tidak terpenuhi,” ungkapnya.
Dikatakannya, selama ini pengambilan sampel swab padagang dilakukan di puskesmas tempat mereka tinggal. Dia menilai, hal itu tidak efektif.
“Makanya, Komisi II mengusulkan ke Dinas Perdagangan, agar dalam pengambilan sampel swab dilakukan di tempat yang dipersiapkan di Pasar Raya, misalnya dibuatkan tenda-tenda khusus untuk itu,” ujarnya.
Ironisnya, katanya, target tes swab bagi ribuan pedagang saat ini baru terlaksana ratusan orang. Untuk itu, Komisi II mengusulkan agar pengambilan sampel swab dilakukan di lokasi pedagang berdagang di Pasar Raya. Pengambilannya dilakukan per klaster, misalnya pedagang ikan, sayur dan lain-lain.
“Kalau hasilnya negatif, di umumkan, pedagang ikan ini terbebas dari Covid-19. Jadi masyarakat tak ragu-ragu lagi. Bagi pedagang yang tak mau diperiksa, maka jangan dibolehkan berdagang. Pemko harus bertegas-tegas pula,” pungkasnya.
Keuntungannya, katanya, masyarakat yang berbelanja ke pasar merasa nyaman dan pihak terkait cepat mengambil tindakan penanganan memutus mata rantai Covid-19.
