Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaBERITA UTAMANASIONALTERBARU

Menuju Nirwasita Tantra 2023, Pj Wako Paparkan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Padang

29
×

Menuju Nirwasita Tantra 2023, Pj Wako Paparkan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Padang

Sebarkan artikel ini
Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Algamar memaparkan upaya pengelolaan lingkungan hidup di Kota Padang selama tahun 2023, Senin, 10 Juni 2024. (Foto dok/Rls)

PADANG, RELASI PUBLIK – Dinilai langsung oleh Panelis Nirwasita Tantra oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI secara daring, Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Algamar memaparkan upaya pengelolaan lingkungan hidup di Kota Padang selama tahun 2023, Senin (10/6/2024).

Andree menyampaikan isu-isu lingkungan hidup di Kota Padang berupa belum maksimalnya pengelolaan sampah, kebencanaan, alih fungsi lahan, dan pencemaran air.

“Beberapa inovasi terus dilakukan dalam meminimalisir masalah ini. Misal, EcoEdu wisata TPA yaitu menjadikan TPA Aie Dingin sebagai salah satu destinasi trip pembelajaran lingkungan hidup. Kemudian kubus biru atau kubus apung di sungai untuk menahan sampah agar tidak masuk ke laut,” ucapnya.

Andree juga menambahkan inovasi “Matoa Amak” juga dilaksanakan berupa imbauan kepada masyarakat melalui toa masjid dalam mengatasi masalah kebersihan. Lalu perencanaan RDF, yang nanti berfungsi untuk pengelolaan sampah menjadi energi alternatif pengganti batubara.

“Kemudian untuk meminimalisir limbah, ada inovasi “Minjem” yaitu minyak jelantah jadi emas. Ini berupa kerjasama pengelolaan limbah minyak jelantah dengan komunitas saiyo jelantah dan bank sampah induk Panca Daya. Terakhir menerapkan “Titik Coma”, atau titik container maps,” ujar Andree.

Dalam sesi penilaian daring itu, Tim Panelis Nirwasita Tantra juga mewawancarai Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani terkait kebijakan perundang-undangan dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup dan dukungan anggaran.

Penghargaan Nirwasita Tantra sendiri adalah bentuk apresiasi pemerintah pusat kepada kepala daerah, yang kepemimpinannya dianggap berhasil merumuskan dan menerapkan kebijakan sesuai prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan, sehingga mampu memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *