MALANG, RELASI PUBLIK – Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly memberikan kuliah umum kepada seluruh mahasiswa baru Universitas Brawijaya pada hari ini, Kamis (14/9). Kegiatan ini dihadiri oleh para peserta baik secara luring di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya dan secara daring melalui kanal YouTube.
“Pada era modern ancaman dan tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam menyelenggarakan kehidupan berbangsa dan bernegara semakin luas, tidak hanya sekedar yang dilakukan secara fisik, namun juga ancaman dan tantangan melalui sosial media,” ucap Yasonna.
Yasonna juga mengatakan bahwa ancaman yang dihadapi tidak lagi didominasi oleh perebutan wilayah tapi jauh berkembang pada globalisasi ekonomi, ancaman transnasional seperti terorisme dan radikalisme, beragam masalah yang berkaitan dengan kerusakan lingkungan hidup, hingga potensi kesenjangan sosial-ekonomi-politik dan ketegangan global sebagai dampak dari perkembangan industri 4.0 yang sangat pesat.
“Bela negara tidak harus ditunjukkan dengan berperang secara fisik dengan para penjajah seperti yang dilakukan oleh para pendahulu kita zaman dahulu, namun dapat ditunjukkan dengan sikap kita sebagai warga negara Indonesia untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan ideologi Pancasila,” tambah Yasonna.
Pada akhir pidatonya, Yasonna mengajak untuk seluruh civitas akademika di Universitas Brawijaya dan Pendidikan Tinggi lainnya untuk menerapkan kelima nilai yang ada di Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2022 tentang Pedoman Pembinaan Kesadaran Bela Negara dalam pengajarannya.
“Bisa dengan menyisipkan satu mata kuliah Kewarganegaraan di semester awal, supaya nilai-nilai Bela Negara tidak hanya dipahami namun benar-benar diterapkan dalam kehidupan mahasiswa,” tambah Yasonna.
Sebelumnya, Yasonna yang didampingi Plt. Kakanwil Kemenkumham Jatim Saefur Rochim menyempatkan diri menyambangi Legal Expo Kemenkumham Jatim 2023 di area yang sama. Di sana Yasonna menyempatkam diri mengunjungi booth pelayanan publik Kemenkumham Jatim.
Ada 12 booth pelayanan publik yang disediakan. Mulai dari pelayanan keimigrasian, AHU, BHP, HAM, pendaftaran e-katalog, hingga pameran galeri hasil karya warga binaan.
“Kami berharap pelayanan ini bisa bermanfaat bagi warga Malang khususnya mahasiswa Universitas Brawijaya,” ujar Plt. Kakanwil Kemenkumham Jatim Saefur Rochim.
Rochim mengatakan Legal Expo ini sengaja digelar pada tahun ajaran baru. Agar mahasiswa baru bisa mengikuti kegiatan dan mendapatkan pembelajaran hukum dan HAM sejak awal.
“Silahkan datang, walau hanya sekedar konsultasi atau melakukan pengurusan, petugas kami siap melayani,” tuturnya. (Redho)