Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAH

Masyarakat Linggo Sari Baganti Berharap Normalisasi Sungai Disegerakan

232
×

Masyarakat Linggo Sari Baganti Berharap Normalisasi Sungai Disegerakan

Sebarkan artikel ini
Kondisi Batang Sungai Lagan Hilir Punggasan yang terus saja menyempit akibat belum dilakukan normalisasi. Sebagian masyarakat masih memanfaatkan air sungai tersebut untuk mandi dan mencuci. (Okis Mardiansyah)

PAINAN, RELASIPUBLIK – Sekitar 4.500 jiwa penduduk Kabupaten Pesisir Selatan yang berdomisili di Kecamatan Linggo Sari Baganti, saat ini membutuhkan normalisasi alur Sungai yang berada di kecamatan itu, sebab selalu menyebabkan banjir pada saat musim hujan datang.

Wali Nagari Lagan Hilir Punggasan, Buya Arpen mengatakan, hampir 20 tahun lebih Batang air tersebut tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Menurutnya, di Kecamatan Linggo Sari Baganti alur sungai Lagan melewati empat nagari (desa) yakni Lagan Mudik Punggasan, Lagan Hilir Punggasan, Lagan Padang XI Punggasan Timur dan Punggasan Timur.

“Normalisasi sungai lagan ini harus disegerakan, sebab sudah tidak layak dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Semangkin hari sungai juga terlihat dangkal dan dipenuhi sampah sepanjang batang air tersebut,” sebut Arpen kepada Wartawan, Minggu (18/3).

Ia mengatakan, hingga kini alur Sungai Lagan yang berada tepat di tengah pemukiman masyarakat itu, kondisinya semangkin memperihatinkan sehingga selain terus menyempit setiap kali datang musim hujan selalu menyebabkan banjir.

“Benar, saat datang musim hujan sungai itu meluap sehingga menyebabkan banjir dan merendam puluhan rumah penduduk, pasar tradisional, fasilitas umum, lahan pertanian dan ternak warga pada empat nagari tersebut,” terangnya.

Tak hanya itu, jika hujan deras, aktifitas masyarakat dalam menjalankan roda perekonomian juga ikut terganggu. Menurutnya, hasil pertanian seperti karet dan sebagainya tidak bisa diangkut untuk dipasarkan ke luar daerah, sebab jalan kabupaten yang menghubungkan satu nagari dengan tiga lainnya digenangi air dengan waktu yang sangat lama, bahkan bisa ber hari-hari.

“Begitu juga dengan aktifitas perdagangan di pasar tradisional Pasar Jumat, Lagan Hilir Punggasan, akan mengalami lumpuh total akibat lokasi pasar yang terendam banjir yang diperkirakan setinggi paha orang dewasa. Selain itu, banjir juga merugikan masyarakat hingga ratusan juta rupiah karena rusaknya peralatan rumah tangga dan lahan pertanian,” sebutnya lagi.

Hal senada dikatakan, tokoh muda masyarakat setempat Sel Aldi, menurutnya normalisasi Batang Sungai Lagan Hilir Punggasan, Kecamatan Linggo Sari Baganti, adalah kebutuhan yang sangat mendesak (urgent). Hal itu dikarenakan hampir seluruh masyarakat memanfaatkan Batang Sungai Lagan untuk mandi mencuci dan sebagainya.

“Sampai saat ini Sungai tersebut masih dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Sebab, masyarakat sekitar tidak memiliki sumber air bersih yang disediakan oleh pemerintah seperti PAMSIMAS atau PDAM. Sementara untuk melengkapi kebutuhan keluarga masyarakat harus membeli air galon setiap harinya,” sebutnya.

Terkait kondisi itu, ia berharap kepada pemerintah daerah melalui dinas terkait agar segera melakukan penanganan normalisasi batang sungai Lagan dikarenakan kebutuhan yang sangat mendesak.

“Jika terlalu lama dibiarkan, maka kita takutkan persoalan baru yang akan muncul, seperti penyebaran penyakit Diare, Demam Berdarah (DBD), Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa), Malaria dan sebagainya,” tutupnya seraya berharap. (Rel/Ks)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *