Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Masih Ada Enam Darerah Yang Belum Serahkan PPKD

222
×

Masih Ada Enam Darerah Yang Belum Serahkan PPKD

Sebarkan artikel ini

PADANG, RELASIPUBLIK – Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) merupakan upaya membangkitkan kembali nilai-nilai kebudayaan daerah sebagai upaya pelestarian dan sebagai khas unik budaya daerah masing-masing. Tentu potensi akan mampu memperkaya khasnah budaya sebagai kebanggaan daerah.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno saat membuka Singronisasi Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Se-Sumbar di Hotel Bumi Minang , Rabu, 21/11/2018.

Dalam acara tersebut sebanyak 150 orang peserta hadir yang teridi dari Bupati dan Walikota Se-Sumbar, Kepala Dinas dibidang pusat kebudayaan Se-Sumbar, budayawan Se-Sumbar, dan tim ahli penyusun PPKD S-Sumbar.

Lebih lanjut Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan, acara singkonisasi ini tidak hanya membahas ragam kebudayaan minangkabau yang ada di Sumbar namun mengumpulkan PPKD Se-Sumbar kepada kepala daerah untuk mendokumentasika agar budaya sumbar budaya sumbar tidak hilang.

Kepada Bupati /walikota, jangan sampai menganak tirikan budaya karena disitu ada nilai ekonominya dan juga sosial kemasyarakat yang dapat jadi pelajaran dan pengetahuan. Ada dinas kebudayaan daerah salah satu adalah untuk membangkitkan kebuduayan daerah yang mulai ditinggal masyarakatnya, ujar Irwan

Irwan Prayitno juga menyangkan masih ada enam daerah yang belum menyerahkan PPKD yang terdiri dari Kota Padang, Kota pariaman, Kota mentawai, Kota solok, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kabupaten Agam.

Oleh karena itu dimintakan segera menyerahkan, selain mensingkronisasikan kegiatan, juga sebagai potensi pendukung pembanguan kebudayaan Sumatera Barat yang lebih kedepannya.

Kita menjadi heran dan mempertanyakan, buku Kumpulan Pantun Minang akan tetapi dimiliki oleh Malaysia, tanya heran Gubernur

Gubernur juga menambahkan saat dinas kebudayaan telah menghimpun busana yang perlu di dokumentasikan Jurus silat, pakaian dan aksesoris, pantun, tarian dan kuliner daerah.

Untuk menyukseskan kegiatan sosialisasi yang paling efektif adalah di sekolah dengan kegiatan ekstra kulikulernya, bagi generasi muda di Sumatera Barat, ajaknya.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *