Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
BERITA UTAMADAERAH

Marak Pencurian Karet di Lagan Kaciak, Petani Resah dan Merugi

37
×

Marak Pencurian Karet di Lagan Kaciak, Petani Resah dan Merugi

Sebarkan artikel ini
Kebun karet ( dok, ilustrasi )

LAGAN MUDIK PUNGGASAN – Warga petani di Kampung Lagan Kaciak, Kenagarian Lagan Mudik Punggasan, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), dibuat resah oleh maraknya aksi pencurian hasil karet. Kejadian ini terjadi berulang kali, membuat petani kehilangan sumber penghasilan utama mereka.

“Sering kali kami sudah bersiap untuk membangkit (mengumpulkan) hasil karet, tapi begitu sampai di kebun, karetnya sudah hilang. Ini sangat merugikan kami,” ujar salah seorang petani, Minggu (9/3/2025).

Kepala Kampung, Barmen Efpilot, membenarkan keresahan tersebut. Ia mengatakan, pencurian terjadi bukan hanya sekali-dua kali, tetapi telah berulang dalam beberapa bulan terakhir.

“Ini sudah sangat meresahkan. Petani dirugikan, dan ini menyangkut penghidupan mereka sehari-hari,” ujar Barmen .

Para petani menduga pelaku melakukan aksinya pada malam hari atau saat kebun tidak diawasi. Mereka mengaku bukan hanya kehilangan hasil, tetapi juga merasa upaya dan kerja keras mereka dihancurkan begitu saja.

Karet merupakan komoditas utama di kampung tersebut. Banyak keluarga menggantungkan hidup dari kebun karet, sehingga hilangnya hasil panen berdampak langsung pada ekonomi rumah tangga.

“Kami berharap ada tindakan nyata dari pihak berwenang. Jangan sampai warga dibiarkan berjaga sendiri tanpa perlindungan hukum,” ujar salah seorang tokoh masyarakat.

Menanggapi hal ini, Penjabat (PJ) Walinagari Lagan Mudik Punggasan, Dinul Hasmi, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari warga dan segera akan menindaklanjutinya.

“Kami akan berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk meningkatkan pengawasan dan menindak pelaku pencurian. Kami memahami keresahan masyarakat,” tegas Dinul.

Ia juga mendorong warga untuk meningkatkan pengawasan mandiri dengan membentuk sistem ronda atau patroli bergilir di area kebun.

“Kami imbau masyarakat untuk saling bekerja sama menjaga keamanan lingkungan, sambil kami terus memperkuat upaya pencegahan bersama pihak kepolisian,” lanjutnya.

Kasus pencurian karet ini kini menjadi perhatian serius karena dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat kecil. Warga berharap agar pelaku dapat segera ditindak dan kehidupan petani kembali tenang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *