Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

MAHASISWA UNP MENGGELAR PERFORMANCE

120
×

MAHASISWA UNP MENGGELAR PERFORMANCE

Sebarkan artikel ini

PADANG, RELASI PUBLIK — Baru – baru ini mahasiswa seni rupa (UNP) Universitas Negeri Padang menggelar aksi performance art di halaman kantor DPRD Sumbar sebagai bentuk kritik terhadap situasi bangsa saat ini, atas gejolak sosial- politik yang terjadi.

Dalam aksi tersebut , tiga aktor yang menceritakan soal kondisi negara saat ini. Aktor pertama berpakaian kaus bewarna abu-abu. Ia berperan sebagai pihak yang mencoba menguasai panggung (halaman DPRD) yang dijadikan panggung dengan melempar-lempar kursi disepanjang halaman DPRD .

Masih dalam suasana aksi, beberapa mahasiswa yang berpenampilan dalam performance lainnya melakukan menutup kepala dan wajahnya dengan kain bewarna putih. Ia berjalan-jalan mengelilingi halaman DPRD. Menutup kepala dan wajah dengan kain putih menggambarkan bahwa langit Sumbar sudah berubah warna menjadi putih. “Tak ada lagi langit biru yang indah dan cantik itu akibat kabut asap,” kata salah seorang aktor, Mak Ben.

Sedangkan aktor lainnya berpakaian terbuka dan mencat badannya dengan cat bewarna merah. Dengan menggunakan celana dari kantong plastik bewarna hitam, ia beraksi dengan sebuah kursi patah bewarna merah.

Disisi lainnya, beberapa mahasiswa mengumpulkan sampah-sampah yang ada di halaman DPRD Sumbar, seperti botol minum, puntung rokok, sampah makanan, dll yang kemudian dibakar di halaman kantor DPRD. Setelah membakar sampah, mereka duduk bersama di tangga DPRD dengan memegang tulisan “Asap Bukan Bencana Tapi Genosida dan Negara Kesatuan Republik Investasi.”

Salah satu aktor dalam aksi tersebut, Mak Ben mengatakan aksi yang dilakukannya bersama teman-teman menyuarakan soal polemik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat hari ini. “Soal sosial … Baca halaman selanjutnya

politik yang tak jelas arahnya. Soal kabut asap yang masih terus terjadi. Soal Rancangan Undang-Undang yang menjadi pro kontra bagi masyarakat. Namun hal itu terkesan dibiarkan saja terjadi,” jelasnya.

Aksi memungut sampah menggambarkan bahwa mirisnya reaksi anggorta dewan dengan adanya banyak aksi yang dilakukan oleh teman-teman mahasiswa. “Kita miris dengan masih ada sampah di kantor dewan ini. Masa kantor wakil rakyat seperti ini. Dan mirisnya kita yang diminta membersihkan sampah itu, padahal kita tidak membawa sampah kesana,” jelasnya sesudah aksi.

Disisi lain, pihaknya merespon kursi anggota dewan dengan kursi yang dibawa sendiri dari kampus. “Kursi-kursi patah yang kami bawa sebagai bentuk kritik kami kepada dewan yang terhormat,” jelasnya.

Ia berharap dengan aksi ini pemerintah dan anggota DPR bisa mengambil langkah cepat dan tepat sehingga bangsa menjadi lebih baik. “Kita berharap semuanya menjadi lebih baik lagi kedepannya,” tuturnya.

Selain melakukan aksi , mereka juga membagikan masker Masyarakat terutama penguna jalan raya. (Dewi)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *