PESSEL, RELASI PUBLIK – Lisda Hendrajoni berkomitmen ingin melanjutkan perjuangannya di bidang pendidikan jika dirinya kembali dipercaya masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) menuju Senayan untuk periode kedua di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
“Karena masih banyak anak-anak kita dari kalangan ekonomi lemah yang kesulitan mengakses pendidikan lantaran terkendala biaya. Dari itu saya berharap dukungan dari masyarakat agar kembali bisa melanjutkan perjuangan ini bersama-sama,” ujar Lisda saat silaturahmi bersama ratusan masyarakat di Pasir Koto Taratak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Jumat (19/1/2024).
Hal tersebut, kata Lisda, dapat diatasi dengan sejumlah bantuan beasiswa yang saat ini tengah digencarkan oleh pemerintah dan para pemangku kepentingan di Komisi X yaitu Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Caleg DPR RI nomor urut 1 dari partai Nasdem itu menyebut, selama menjadi wakil rakyat di Senayan, ia telah berhasil memfasilitasi kurang lebih ratusan anak kurang mampu ke jenjang sarjana dengan dukungan beasiswa KIP melalui program pemerintah dan dana aspirasinya di Komisi X.
“Karena dengan pendidikan lah kita bisa memerangi angka kemiskinan. Saat ini sudah ada ratusan lebih mahasiswa yang bisa kuliah secara gratis di Sumatera Barat. Semoga kedepannya lebih banyak lagi generasi muda yang bisa menggapai cita-cita untuk membangun kampung halamannya,” kata Lisda.
Hingga kini, beasiswa PIP dan KIP terus disalurkan pemerintah dan pihaknya agar dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak yang kurang mampu untuk mengenyam bangku pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
“Program PIP dan KIP hingga kini terus berlanjut. Jadi, bagi anak-anak kita yang belum mendapatkan bantuan beasiswa tersebut segera melakukan pendaftaran untuk penerimaan tahun 2024,” ucapnya lagi.
Pada kesempatan itu, Lisda juga menyampaikan bahwa pihaknya tidak saja menyalurkan bantuan PIP dan KIP untuk masyarakat Sumatera Barat. Namun, sejumlah bantuan sosial seperti kursi roda dan alat bantu fisik lainnya tetap disalurkan bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Jika ada masyarakat kurang mampu yang mengalami resiko sosial agar segera menyampaikan kepada kami untuk segera ditindaklanjuti. Kami masih menyediakan alat bantu kursi roda dan alat bantu fisik lainnya secara gratis bagi masyarakat yang membutuhkan,” tuturnya.
Sebelumnya pada kesempatan yang sama, Lisda Hendrajoni menyampaikan pada tahun 2023 siswa penerima Bantuan Pendidikan Program Indonesia Pintar (PIP) di Sumatera Barat mencapai 48.000 penerima lewat jalur aspirasi Anggota Komisi X DPR RI.
Lisda menjelaskan, berdasarkan SK Kemendikbud bantuan PIP terdiri atas dua jalur, yakni jalur reguler yang diusulkan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten dan Provinsi, serta jalur pemangku kepentingan yang bersumber dari dana aspirasi Anggota DPR RI Komisi X.
Lisda mengatakan, bantuan PIP merupakan program pemerintah bersama pemangku kepentingan yang disalurkan langsung kepada peserta didik melalui rekening bank masing-masing. Ia berharap, bantuan yang tersalurkan tersebut dapat menunjang kebutuhan para siswa untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Jadi, tidak ada lagi anak-anak kita yang putus sekolah atau terhalang sekolah karena tidak ada biaya. Banyak program pendidikan yang dapat kita rasakan manfaatnya saat ini seperti PIP dan KIP,” ujar Lisda.
Namun demikian, Lisda berpesan agar seluruh proses penyaluran dapat terealisasi dengan baik, sehingga dapat dirasakan manfaatnya untuk masyarakat di bidang pendidikan. Selain itu, kata dia, dengan adanya PIP dan KIP tersebut juga diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat yang kurang mampu agar terus bersekolah hingga ke jenjang yang lebih tinggi.
“Kami ingin anak-anak di Sumatera Barat bisa jadi siswa yang berkualitas dan berpendidikan tinggi, sehingga nantinya bisa merubah kehidupan keluarga. Dengan demikian, tentunya keberadaan kami di Komisi X juga dapat lebih maksimal untuk kedepannya,” tuturnya.
Sementara itu, Syamsiwarnis (42) warga setempat mengaku bersyukur dengan adanya program PIP dan KIP tersebut. Ia mengatakan, dengan adanya bantuan PIP dan KIP tersebut dapat mengurangi rasa putus asa pada anak dalam mencapai cita-citanya sehingga berganti dengan rasa optimis.
“Walaupun profesi saya hanya sebagai ibu rumah tangga dan suami seorang nelayan, namun anak kami tetap bisa sekolah dan kuliah. Dengan adanya bantuan PIP dan KIP ini, kedepan benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kurang mampu. Harapan kami semoga program PIP dan KIP ini terus bertambah, baik jumlahnya maupun siswa yang menerimanya. Amin,” ujarnya.