TANAHDATAR,RELASIOUBLIK- Gerakkan Ekonomi dan Budaya (Gebu) Minang 24 Desember 2024 berusia 35 tahun.
Usia yang sudah tidak remaja lagi tentu andil Gebu Minang selalu dirasakan generasi muda di ranah bundo tercinta ini.
Untuk melestarikan budaya terhadap generasi masa depan anak kemenakan melalui FDB Institute dengan Gerakan Jago Luhak Nan Tuo, Sato Sakaki, Febby Dt Bangso (FDB), pemegang gelar Doktor Pariwisata ini telah membuka pendaftaran kelas tahun 2025.
“Kita berharap Luhak Nan Tuo tetap lestari menjadi jantung dari Minangkabau menjadi warisan dan pusat budaya Minangkabau dan pengembangan melayu di Asia,”ujar Dr FDB pada wartawan Selasa 17/13-2024.
Ada pun kelas pada medan nan bapaneh yang dilaunching Dr FDB, mempunyai beberapa kelas, yaitu, kelas pelatihan Silek tuo setiap senin malam, pelatihan pasambahan atau manitah setiap Rabu malam dan pelatihan musik tradisional dan menari tarian minang setiap hari Minggu pagi.
Dr Febby Dt Bangso yang juga Alumni PPRA LXIII Lemhanas RI ini menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak dipungut biaya agar anak kemenakan dan warga masyarakat gurun bisa memanfaatkan kegiatan baik ini untuk pembentukan karakter anak anak melalui kegiatan yang positif ini.
*Gebu Minang yang fokus menjaga kelestarian budaya dan gerakan ekonomi, dengan mengaktifkan kembali kegiatan di medan bapaneh, sasaran silek kita berharap ini bisa menjadi roh model dan bisa dikembangkan di nagari nagari lain,”ujar Dr FDB.
Dr Febby menegaskan bahwa Taman Budaya sebagai perawi adat alam minang kepada generasi penerus, sebenarnya sudah ada di nagari-nagari lewat medan bapaneh dan sasaran silek.
“Ini yang harus kita aktifkan kembali dan saya menyakini bahwa perlu ketahanan budaya sebagai pondasi ketahanan daerah guna memperkokoh Ketahanan Nasional,”ujar Dr FDB. (****)