PADANG, RELASI PUBLIK – Rentetan hasil buruk yang menimpa Semen Padang FC telah memicu gelombang protes dari kalangan suporter. Kekalahan 2-0 atas Persita Tangerang dalam laga tunda pada Sabtu lalu menjadi puncak kekecewaan, mendorong kelompok suporter The Kmer’s Mania Pecinta Kabau Sirah untuk secara terbuka mendesak pelatih Eduardo Almeida untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Desakan ini muncul di tengah performa klub yang terus merosot di dasar klasemen BRI Super League 2025/2026. Ihsan, Ketua Umum The Kmer’s yang juga seorang mahasiswa S3 di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar), mengungkapkan kekecewaannya atas kekalahan tersebut. Menurutnya, performa tim yang tidak berkembang dan kesalahan berulang yang dilakukan oleh pemain menjadi faktor utama keterpurukan Semen Padang FC.
“Kami melihat permainan yang kurang berkembang, serta kesalahan pemain yang terus dipertahankan. Ini menjadi penyebab utama gol pertama dan kedua saat melawan Persita,” ujar Ihsan.
The Kmer’s mendesak manajemen klub untuk segera mengambil tindakan tegas dengan mengakhiri kontrak Eduardo Almeida. Mereka menilai bahwa performa tim semakin menurun sejak awal musim, meskipun sempat menunjukkan harapan saat melawan Dewa United.
“Tidak ada alasan lagi bagi manajemen untuk mempertahankan Coach Almeida. Pemain adalah pilihannya, namun hasilnya tidak memuaskan,” tegas Ihsan.
Selain itu, The Kmer’s juga menyoroti kualitas pemain asing yang dinilai kurang memberikan kontribusi signifikan. Mereka menyarankan agar klub lebih fokus pada pemain lokal berkualitas jika pemain asing tidak dapat memberikan dampak yang diharapkan.
“Jika pemain asing tidak berkualitas, lebih baik memaksimalkan pemain lokal. Dengan begitu, dana yang besar tidak terbuang percuma,” tambahnya.
Semen Padang FC saat ini berada dalam situasi yang sulit. Dari lima pertandingan yang telah dijalani, mereka hanya mampu meraih satu poin dan menelan empat kekalahan beruntun. Hasil ini menempatkan tim Kabau Sirah di posisi 18 klasemen sementara, zona yang sangat berbahaya karena berada di ambang degradasi.
Agung Putra, Humas dan Infokom The Kmer’s Mania, menegaskan bahwa Eduardo Almeida tidak layak lagi memimpin tim. “Jika sudah kalah empat kali berturut-turut, sudah selesai,” ujarnya.
Meskipun Eduardo Almeida sering menyatakan bahwa timnya telah bermain dengan baik meskipun kalah, hal ini tidak dapat diterima oleh suporter. Bagi Agung, hasil akhir adalah satu-satunya tolok ukur dalam sepak bola.
“Kami sebagai suporter hanya melihat hasil, dan hasilnya adalah kekalahan. Kami tidak bisa menilai teknis di lapangan,” tutup Agung.
Desakan ini menambah tekanan bagi manajemen Semen Padang FC untuk segera mengambil keputusan strategis demi menyelamatkan tim dari ancaman degradasi. Keputusan yang diambil dalam waktu dekat akan sangat menentukan nasib Semen Padang FC di kompetisi musim ini.














