Sumenep, SDN Angkatan 1 Arjasa, yang terletak di wilayah kepulauan Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep, kini tengah menghadapi kondisi infrastruktur yang sangat memprihatinkan. Beberapa ruang kelas mengalami kerusakan parah dan sudah tidak layak digunakan untuk proses belajar mengajar. Hingga kini, sekolah belum mendapatkan bantuan rehab dari pemerintah, terutama untuk rehabilitasi ruang kelas. Selasa, 22/7/2025.
Kepala sekolah dan dewan guru menyampaikan bahwa kondisi beberapa lokal atau ruang kelas di sekolah tersebut sangat memerlukan perhatian serius. Di antara kerusakan yang ditemukan adalah salah satu ruang kelas roboh dan sebagian ruang kelas atapnya bocor, kayu penyangga lapuk, dinding yang retak hingga lantai yang sudah mulai mengelupas. Saat musim hujan tiba, beberapa kelas bahkan tidak bisa digunakan karena rawan roboh.
“Anak-anak tetap semangat belajar meski kondisi ruang kelas sangat tidak mendukung. Kami para guru juga terus berusaha menjaga semangat mereka, tapi kami sangat berharap pemerintah memberikan bantuan rehabilitasi untuk ruang kelas kami,” ujar salah satu guru.
Selama ini, perbaikan yang dilakukan hanya bersifat swadaya dan darurat, tidak cukup untuk menjawab kebutuhan struktural bangunan. Padahal, SDN Angkatan 1 Arjasa menjadi satu-satunya sekolah dasar negeri di wilayah tersebut yang menampung ratusan siswa dari berbagai dusun di sekitarnya.
Pihak sekolah dan masyarakat berharap ada langkah cepat dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memberikan bantuan rehabilitasi ruang kelas demi keberlangsungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi generasi penerus bangsa.

“Sekolah adalah jantung pendidikan di desa kami. Bila bangunannya rusak, maka proses belajar anak-anak pun terhambat,” tutur salah satu wali murid yang turut menyuarakan keprihatinannya.
Dukungan dan bantuan dari pemerintah sangat dinanti, agar siswa-siswi SDN Angkatan 1 Arjasa dapat belajar dalam lingkungan yang aman, layak, dan bermartabat.
( Noung daeng )














