BUKITTINGGI, RELASI PUBLIK – Memajukan pembangunan daerah di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), mestilah dilihatkan dari seberapa mampu Sumbar menciptakan sumber daya manusia yang cerdas dari waktu ke waktu.
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPRD Sumbar Supardi saat membuka acara Evaluasi Implementasi Digitalisasi Guru SMK Se Kota Payakumbuh dan Persiapan Ekspo SMK 2024, Jumat (20/10) di salah satu hotel di Kota Bukittinggi.
Dia mengatakan, sejarah mencatat Sumbar merupakan daerah yang terkenal akan industri otak, bahkan rokoh-tokoh pendiri Republik Indonesia 70 persen berasal dari ranah Minang. Jika melakukan diplomasi dengan pihak manapun tokoh-tokoh Sumbar sangat ditakuti dan disegani, namun sekarang kondisi itu sudah tidak terjadi lagi.
“Kenyataannya sekarang Sumbar tidak lagi mampu melahirkan orang-orang cerdas seperti di masa lalu, kita tidak ada mendengar sosok tokoh asal ranah minang yang menasional, jikapun ada hanya orang-orang pintar yang provinsi lain juga mampu melakukan hal tersebut,” katanya.
Dia mengatakan, ratusan perguruan tinggi yang ada di Sumbar banyak melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) pintar, namun SDM cerdas lah yang mampu memajukan suatu negara ataupun daerah. Bimtek guru SMK se-kota Payakumbuh diadakan atas dasar keresahan tersebut, peran guru sangat penting untuk melahirkan SDM yang cerdas.
” Pemerintah terus berupaya untuk mencari pola pendidikan yang efektif untuk generasi muda, hal itu dibuktikan dengan berganti-gantinya kurikulum pada setiap rezim yang menjabat. Sekarang menggunakan kurikulum merdeka, kurikulum itu saya nilai baik untuk menerapkan kemandirian belajar bagi siswa,” katanya.
Dia mengatakan, kurikulum merdeka diyakini bisa menunjang bakat dan minat siswa dalam mengembangkan diri serta intilijensi. Kurikulum tersebut juga berpihak dengan keberlangsungan SMK kedepan.
Sementara itu, Kacabin Dinas Pendidikan Sumbar wilayah IV Syafrudin mengatakan, guru merupakan unsur yang bertanggung jawab untuk hasil didikannya kedepan. Dalam dunia pendidikan terdapat tantangan yang harus diatasi, guru-guru sekarang harus mengerti akan kebutuhan siswa.
“Hanya orang-orang berjiwa ikhlaslah yang terus menemukan jalan atas tantangannya sendiri,” katanya.
Dia mengatakan, anak harus diberikan ruang untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi, begitupun dengan kemajuan dunia industri. Hal itu akan menjadi bekal bagi mereka dimasa depannya. (Hms)