Padang – Pemandangan memilukan terlihat saat pembagian Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kemensos, di Kantor Pos Pusat Kota Padang. Meskipun sudah dibagi ke beberapa shift, namun penumpukan masyarakat masih terjadi.
Selama pemantauan sejak hari Senin, (11/5/2020) siang, penumpukan masih terjadi di sejumlah titik. Diantaranya, pada papan informasi yang terletak di sayap kiri kantor pos, kemudian pada meja pengambilan nomor antrian di sayap kanan kantor Pos.
Sejumlah masyarakat saling berebut untuk mendapatkan nomor antrian. Kalau kerumunan seperti ini, bukannya nomor antrian malah penyakit yang di dapat.
Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani sangat menyayangkan kerumunan yang terjadi di Kantor Pos Padang. Pemerintah provinsi sudah mewanti-wanti pembagian bantuan sosial dengan cara door to door, agar physical distancing dan social distancing dapat terlaksana dengan baik.
“Belajar dari yang sudah-sudah, segala bentuk bantuan yang diberikan ke masyarakat, kalau dikumpulkan dalam satu tempat pasti akan terjadi kerumunan, walaupun jumlah orang yang menerima di jam tersebut sedikit,” katanya.
Menurutnya, walaupun bantuan ini dari Kemensos langsung, seharusnya dari awal sudah di antisipasi pembagiannya seperti BLT provinsi yang dibagikan dengan cara di antarkan ke rumah.
Selain akan menghindari kerumunan, social distancing juga dapat terlaksana. Selain itu, warga yang dapat double juga bisa dihindari karena setiap rumah yang sudah diberikan langsung dikasih stiker dan di tempel di depan rumahnya.
“Apalagi kemensos mengatakan jangan sampai ada yang double, kalau masyarakat disuruh jemput ke kantor pos, kemungkinan ini bisa saja terjadi,” terangnya.
Salah satu masyarakat yang berkerumun itu Yun mengaku, untuk menjemput BST ke Kantor Pos, prosedur yang dilakukan tidak terlalu sulit.
“Saya hanya membawa KTP dan KK, kemudian ambil nomor antrian baru kemudian diambil uangnya di loket yang tersedia,” katanya.