LAGAN MUDIK PUNGGASAN – Di tengah arus modernisasi yang makin deras, pemuda Karang Taruna Lagan Kecil Mudik, Nagari Lagan Gadang Mudik Punggasan, Kecamatan Linggo Sari Baganti, justru melangkah ke arah sebaliknya: mereka kembali ke akar.
Lewat serangkaian lomba tradisional yang digelar rutin dua kali dalam setahun, para pemuda ini tak sekadar membuat hiburan, tetapi juga menghidupkan kembali warisan budaya Minangkabau. Momentum puncaknya biasanya jatuh pada perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus.
“Mulai dari panjat pinang, tarik tambang, lari karung sampai lomba untuk anak-anak dan kaum perempuan, semua kami libatkan,” ujar Hadek, Ketua Karang Taruna setempat. Menurutnya, kegiatan ini tak hanya jadi ruang kreativitas, tapi juga sarana menyatukan masyarakat dari berbagai usia dan latar belakang.
Langkah positif ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, Arminson. Ia menilai kegiatan tersebut sebagai bentuk nyata pelestarian budaya.
“Ini bukan sekadar lomba, tapi sebuah upaya menjaga nilai-nilai Minang yang diwariskan leluhur. Kegiatan seperti ini harus terus didukung,” ujarnya saat mengunjungi kegiatan di Lagan Kecil, Sabtu (12/4).
Tak ketinggalan, tokoh muda sekaligus akademisi Maijem Datuk Biso, yang juga dosen di STKIP, menyebut semangat para pemuda sebagai contoh luar biasa.
“Jarang sekali generasi muda saat ini punya inisiatif sekuat ini. Mereka tak hanya aktif, tapi juga mampu mengorganisir kegiatan lintas usia dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kampung Lagan Kecil Mudik, Barmen Epilot, merasa bangga dengan antusiasme warganya. Ia menyebut kegiatan ini punya dampak positif bukan hanya secara sosial, tapi juga emosional.
“Bukan cuma seru-seruan, ini menyatukan warga dalam satu semangat. Kita lihat senyum semua orang—dari anak-anak sampai orang tua,” ungkapnya.
Melalui kegiatan yang meriah dan penuh nuansa lokal ini, Karang Taruna Lagan Kecil Mudik membuktikan bahwa pemuda bisa menjadi agen perubahan. Bukan hanya untuk masa depan, tapi juga untuk menjaga jati diri daerah.














