PADANG, RELASIPUBLIK —– Orang tua harus bisa mencegah penyalahgunaan narkoba dan prilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) dengan cara membangun komunikasi yang intens dengan si anak, agar setiap perubahan yang terjadi bisa dideteksi sedini mungkin.
Hal itu disampaikan Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal saat didaulat jemaah Masjid Taqwa Lolong Belanti Kecamatan Padang Utara, Kamis (12/9), untuk memberikan pengarahan, seusai salat Subuh berjamaah.
Menurut Jenderal Bintang Dua itu, rumah lah yang mampu menangkal dua hal yang mengkhawatirkan tersebut. “Polda, sampai ke Polsek sudah sering melakukan penyuluhan-penyuluhan ke sekolah-sekolah, tapi tentu saja peran orang tua yang lebih besar. Dan jika perbuatan tersebut tetap dilakukan, maka tentu saja ada sanksi hukumnya,” sebut Kapolda menggugah jemaah terutama para ibu.
Di samping persoalan narkoba dan LGBT tadi, Kapolda Fakhrizal, menyampaikan empat kunci sukses dalam menjalani hidup. Pertama, bagaimana Rukun Iman dan Rukun Islam itu harus diaplikasikan. “Kita harus ingat Allah, dan salat jangan sampai ditinggalkan,” tuturnya.
Terus, kedua bagaimana menghargai orang tua. “Kita harus ingat orang tua kita. Saya sudah Jenderal begini saja masih diingatkan salat oleh ibu saya. Waang jan lupo-lupo salat ndak Zal. Begitulah sayang orang tua kepada kita, jadi kita jangan pernah lupa,” ingat Kapolda.
Kemudian ketiga, lanjut putra Kamang Kabupaten Agam yang melekat julukan “Kapolda Ninik Mamak” kepadanya, yakni bagaimana harus ingat keluarga, isteri dan anak-anak. Sebab doa isteri dan anak sangat berperan untuk kesuksesan. Terakhir, ingat lingkungan tempat tinggal dan tempat bekerja.
Disampaikan juga oleh Kapolda, bahwa salat Subuh berjamaah sering ia lakukan dari masjid ke masjid. Hal itu, di samping memperkuat ibadah, juga ingin bersilaturahmi dengan warga, dan sekaligus mendengar secara langsung aspirasi yang berhubungan dengan bidang tugas kepolisian.
Kapolda Irjen Pol Fakhrizal datang ke Masjid Taqwa Lolong Belanti didampingi Dirbinmas, Kapolsek Padang Utara dan staf lainnya. Tak disangka di antara jemaah Subuh, Kapolda bertemu dengan teman orang tuanya, semasa tinggal di Rindam dulunya.
Sementara itu, salah seorang jemaah, Patra Rina Dewi mengungkapkan bahwa pengurus dan jemaah masjid seperti tak percaya orang nomor satu di Polda Sumbar itu ikut salat Subuh berjamaah bersama mereka. “Walaupun beliau berpesan supaya tak boleh repot-repot, tetapi ibu-ibu tetap menyiapkan sarapan kacang padi plus roti,” sebutnya.
Cukup lama Kapolda beramah tamah dengan jemaah. Hampir dua jam, dan menurut Patra selama itu pula senyuman menghiasi wajah Kapolda dan wajah jemaah. “Satu hal yang menjadi catatan oleh jemaah Masjid Taqwa bahwa Sang Jenderal sangat menghargai orang lain tanpa memandang status dan jabatan,” pungkas Patra yang seorang aktivis Komunitas Siaga Tsunami (Kogami) itu. (Isa)