PADANG, RELASI PUBLIK – Mahasiswa UNAND berasal dari berbagai organisasi mahasiswa dilingkup Universitas Andalas menggelar Aksi Damai Bela Palestina.
Aksi ini diinisiasi FKI Rabbani dan Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Andalas. Kemudian, diikuti oleh berbagai mahasiswa yang tergabung dalam BEM, UKM, dan Hima di lingkup Universitas Andalas.
Serangan yang terus-menerus dilancarkan oleh Israel kepada Palestina memancing reaksi banyak pihak. Bagaimana tidak, hingga Senin 23/10-2023 korban tewas akibat serangan Israel mencapai 6.493 jiwa. Sementara itu, di Gaza dilaporkan 14.254 orang lainnya terluka.
Aksi ini diawali dengan shalat Ashar berjama’ah, shalat gaib, dan do’a bersama di Masjid Nurul Ilmi Universitas Andalas. Selanjutnya, massa aksi melakukan jalan long march ke gerbang Unand yang merupakan titik aksi.
Meski sempat disapa oleh gerimisnya hujan, tetapi tidak menurunkan antusias massa untuk mengikuti aksi tersebut. Bahkan, banyak mahasiswa yang tetap menyusul hingga aksi ini pun selesai.
Di depan gerbang Unand, mahasiswa mulai menyampaikan orasi sambil menggalang donasi. Hingga Senin malam, telah terkumpul donasi sebanyak Rp 9.473.102.
Aksi damai pun ditutup dengan pernyataan sikap penolakan terhadap penjajahan yang dilakukan oleh zionis Israel.
“Alhamdulillah, aksi berjalan lancar dan di luar ekspetasi kita yang akan bergabung seramai ini. Bahkan, saat konsolidasi pertama untuk aksi ini yang hanya online via zoom, mahasiswa yang bergabung pun mencapai ratusan. Ini artinya, masih banyak orang-orang yang tergerak hatinya melihat keadaan saudara-saudara di Palestina, sebab memang tidak harus muslim untuk peduli akan isu ini, tetapi cukup jadi manusia” ujar Muhammad Ghalib, ketua pelaksana Aksi Damai Bela Palestina.
Adanya aksi ini kata Ghalib mengajak dunia kembali berpikir dan bertanya pada diri sendiri, sejauh mana kita peduli dengan penjajahan Israel terhadap Palestina.
“Sudah cukup manusiakah kita? Parameter manusia bagi kita itu seperti apa? Pada akhirnya kontribusi apa yang bisa diberikan? Sesederhana mengajak keberpihakan kepada Palestina” ucap Agusti Azones Abimanyu, Ketua BPMAI Unand yang juga merupakan salah satu orator dalam aksi ini.
Perwakilan Mahasiswa jurusan HI, M. Abdurrafi Naufal, juga mengatakan bahwa masalah Palestina bukan hanya permasalahan milik mereka sendiri, tetapi juga masalah kemanusiaan dan permasalahan umat Islam seluruhnya.
“Aksi ini sebagai bentuk perwujudan kami bahwa kami peduli akan permasalahan Palestina dengan memberikan kontribusi langsung berupa aksi kegiatan, penggalangan dana serta panjatan doa untuk Saudara kami di sana, setidaknya dengan aksi ini di akhirat kelak kami bisa menjawab apa yang telah kami lakukan untuk Saudara kami yang ditindas oleh Zionis Israel disana.” ujar Naufal. (Mhs)