LIMAPULUH KOTA, RELASIPUBLIK – Perhatian pemerintah pusat untuk pembangunan Kabupaten Limapuluh Kota, patut diacungi jempol. Buktinya saja, tahun ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kembali menggelontarkan Belasan Miliar Rupiah anggaran untuk Kabupaten Limapuluh Kota.
Yaitu untuk pembangunan Embung Lakuang Burai di Nagari Taeh Bukik, Kecamatan Payakumbuh. Setidaknya, ada Rp 15,4 Miliar APBN dibawah naungan Direktorat Jendral Sumber Daya Air (Surat Berharga Syariah Negara)
Berdasarkan kontak pekerjaan nomor HK.02.03/BWS.S5-PJSA.WS.IAKR/DSE-2019/8 embung tersebut selesai akhir Desember 2019 mendatang. Embung Lakuang Burai, terbilang cukup luas dan jadi yang termegah di Kabupaten Limapuluh Kota. Setidaknya, embung yang berada di kaki Gunung Bungsu tersebut memiliki genangan air seluas 12500 meter persegi atau 1,25 hektar.
Tak hanya itu saja, Embung Lakuang Burai yang dikerjakan oleh PT Tubagus Rangin tersebut, nantinya mampu menampung setidaknya 50 juta liter air untuk kebutuhan pertanian masyarakat setempat. “Sekarang proses pengerjaan masih berjalan,”terang Angga Pratama serta Rofenritos Datuak Paduko Simarajo Pimpinan PT Tugabus Rangin pada Sabtu (21/9) siang.
Sampai saat ini, progres pengerjaan proyek dikampung mantan Bupati Alismarajo tersebut sudah mencapai 30 persen. “Bobot sudah 30 persen. Insha Allah selesai sampai akhir kontrak,”terangnya lagi.
Dikatakan mereka, nantinya Embung Lakuang Burai tidak hanya sebagai tempat penampungan sumplai air saja. Melainkan ada fungsi lain yang bermanfaat bagi masyarakat banyak. Diantaranya sebagai objek wisata baru, sebagai cadangan air baku, untuk pengairan pertanian serta sumber ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
“Nantinya, embung yang dibangun akan jadi multi fungsi bagi masyarakat. Karena itu, kita terus berupaya dan bekerja maksimal untuk selesaikan embung ini sesuai dengan yang diharapkan,”ucapnya lagi.
PT Tugabus Rangin juga mengapresiasi masyarakat Limapuluh Kota terutama Nagari Taeh Bukik yang mendukung penuh terwujudkan Embung Lakuang Burai tersebut. “Ini yang kita salutkan, masyarakat sangat mendukung dan saling berkontribusi dalam pengerjaan embung ini. Bahkan masyarakat rela untuk menyerahkan lahan dalam mewujudkan adanya embung megah dikampung mereka. Jarang-jarang kita temui hal seperti ini,”ucap Angga Pratama serta Rofenritos Datuak Paduko Simarajo. (*)