JAKARTA, RELASIPUBLIK – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa terus memantau RSPAD dalam menangani pasien virus corona.
RSPAD yang merupakan rumah sakit rujukan pun terus berupaya menambah fasilitas yang dibutuhkan dalam penanganan pasien yang terpapar virus corona.
Salah satu dokter di RSPAD, Joko sempat berkomunikasi dengan Jenderal Andika pada teleconference yang digelar Jumat, 3 April 2020.
Joko melaporkan soal pengadaan mesin x-ray untuk menangani pasien corona.
“Kami membutuhkan lima mobile x-ray, 15 wall shielding, tiga Flat Digital Radiolodi, dan lima baju pelindung radiasi secepatnya. Kami sudah ajukan untuk x-ray, namun barang perkiraan akan sampai sekitar pertengahan April,” Joko.
Joko menambahkan, untuk pengadaan x-ray, RSPAD sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan), sedangkan alat-alat pelengkap penggunaan x-ray, belum masuk dalam daftar pengadaan dari Kemhan.
Jenderal Andika yang mengetahui hal tersebut langsung meminta Aslog Kasad Mayjen Jani Iswanto untuk berkoordinasi dengan pihak terkait sehubungan dengan pengadaan alat kesehatan yang diperlukan.
Aslog Kasad melaporkan, penyediaan mobile x-ray memang lama karena didatangkan dari Italia. Diketahui, saat ini Italia sedang menjalani lockdown atas kasus wabah Covid-19.
“Berarti harus cari alternatif lain, karena Italia belum tahu kapan dibuka. Minta vendor untuk mencari dari negara lain, kalau bisa dipercepat jangan menunggu hingga pertengahan April,” kata Jenderal Andika.
Jenderal Andika juga memberikan arahan kepada Aslog Kasad untuk mengurus pengadaan perlengkapan penunjang mobile x-ray, seperti wall shielding, FDR, dan baju pelindung.
“Untuk alat penunjang mobile x-ray, dari TNI AD saja, karena hanya mobile x-ray saja yang dipesan melalui Kemhan,” ujar Jenderal Andika.
Jenderal Andika juga meminta pembangunan ruang CICU di salah satu pavilion rumah sakit dipercepat sehingga dapat segera digunakan untuk menunjang pemulihan pasien.
“Apa pub kendalanya harus bisa dilakukan untuk menambahkan lima ruangan bertekanan negatif ini. Ventilatornya pun sudah stand by. Kalau ruangan ini sudah ada, akan lebih memberikan fleksibilitas pada RSPAD untuk mengakomodir pasien,“ tandas Jenderal Andika.
(by/jpnn)