Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHPOLITIKTERBARU

Irman dan Alirman Bicara Pemimpin Sumbar Kedepan

307
×

Irman dan Alirman Bicara Pemimpin Sumbar Kedepan

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, RELASIPUBLIK – Ranah Minang sebutan dari Sumatera Barat, merupakan ‘gudang” tokoh nasional maupun internasional, yang memiliki potensi cukup besar.

Berawal dari keprihatinan Jaringan Pemred Sumatera Barat (JPS), melihat terjadinya statnant inovasi kepemimpinan daerah dalam beberapa dekade, maka pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) kedepan perlu adanya masukan bagi calon kepala daerah untuk memajukan perekonomian dalam mengembangakan daerah ini.

Sekaitan dengan hal tersebut, setelah melalui road show putaran terakhir, JPS melakukan diskusi dengan tokoh Sumatera Barat yang ada di Jakarta atau pusat pemerintahan, dimulai 20 – 23 February 2020.

Tahap awal diskusi yang diadakan di balairung Sumatera Barat, Kamis (20/2/2020), siang menghadirkan dua tokoh yakni mantan ketua DPD-RI Irman Gusman dan anggota DPD-RI Alirman Sory, dengan tema “Mencari Kepemimpinan Sumbar Kedepan”.

Dalam diskusi tersebut apa yang disampaikan Irman Gusman terungkap, setelah masa orde baru berakhir dan berganti masa reformasi, tampak kepemimpinan Sumbar memang tidak ada inovasi yang bisa mengangkat perekonomian daerah ini dengan cepat.

Jika melihat Riau dan Sumatera Selatan berubah secara drastis, Sumatera Barat tampak hanya statnant, itu bisa dilihat secara fisik, meskipun pasca reformasi secara perlahan infrastruktur mulai merata.

Irman Gusman juga mengatakan, prilaku birokrasi dalam membantu investor dalam memudahkan investasi, sehingga membuat para usahawan menjadi enggan dalam berinvestasi.

Selain hal tersebut, Irman melihat terkadang adanya pembangunan yang belum merupakan kebutuhan namun menjadi prioritas, padahal pemimpin itu perlu pemetaan skala prioritas yang dibutuhkan rakyat.

“Kedepan perlu adanya sekala prioritas dalam membangun sebuah daerah, yang terpenting bisa melihat dan memprediksi masa depan, sehingga kita tau kekuatan apa yang kita miliki, intinya adalah pembangunan karakter masyarakat Sumatera Barat, dengan akar budaya dan adat istiadat, merupakan kekuatan yang amat luar biasa,” tegas Irman.

Ditambahkan Irman, dalam meningkatkan perekonomian masyarakat jangan hanya berkutat oada sumber daya alam (SDA), tapi lebih penting sumber daya manusia (SDM) yang unggul, dengan memiliki inovasi sesuai jati diri Ranah Minang.

‘Intinya peningkatan sumber daya manusia dengan inovasi sesuai jati diri bangsa atau daerah untuk bisa mengelola dan mencari hal-hal baru dalam meningkatkan kehidupan masyarakat, sesuai kebutuhannya,” tambah Irman Gusman yang merupakan pengusaha dan pemilik lenbaga pendidikan.

Selain itu, masyarakat jangan terpaku pada hal-hal yang mengebiri inovasi atau perkembangan daerah dengan sesuatu landasan teori idiologi daerah.

“Intinya lebih jauh dasyat jika terlebih dahulu dibangun rayatnya, yang teramat penting lagi, pemimpin kedepan harus bisa mendata semua perantaunya, yang merupakan asset yang jauh lebih besar dibanding sumber minyak, jika bisa menggali potensi para perantau secara keseluruhan,’ tegasnya lagi.

Irman juga menilai, apa yang dilakukan JPS untuk mencari keoemimpinan sangat harus didukung, karena merupakan nilai positif untuk kepentingan banyak orang.

Pernyataan Irman juga ditambahkan Alirman Sory, dimana paradigma pembangunan kedepan harus bisa membuka diri dari berbagai masukan positif, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Ditambanhkannya, kewjiban kepala daerah bukan hanya sekedar bisa mencari tambahan keuang dari kementrian semata, karena tanpa harus “mengemis’ pada kementrian dalam pembagian dana APBN melalui DAU dan DAK ke-daerah sudah ada formukasinya, sesuai undang-undang no 17/2003 dan undang-undang no 13/2004.

Alirman juga menegaskan, kepemimpinan Sumatera Barat kedepan yang bermartabat adalah orang paham,mengerti dan mengetahui daerah ini.

Jika calon pemimpin tersebut terpilih hanya karena ketokohan dan kapital, maka sampai kapan juga Sumatera Barat tidak akan bisa menjadi sejarah lagi dinegri ini.

Sebenarnya mencari sosok pemimpin idealis tersebut tidak sulit, namun memang tidak ada yang sempurna, tapi pasti ada mendekati sempurna.

Alirman juga menegaskan, jangan hanya kepemimpinan berfikir regional tapi tidak paham dengan lokal, untuk itu perlu memperkuat perekonomian daerah terlebih dahulu, agar jangan hanya berkutat pada tataran daerah.

Sebagai anggota DPD RI aktif juga menjelaskan, hubungan secara kedinasan hubungannya dengan pemerintah daerah sampai saat ini masih berjalan baik.

“Apa yang dinginkan masyarakat dalam membangun dan meningkatkan perekonomian sebenarnya bisa diaplikasikan, jika saja pemimpin Sumbar kedepan bisa memberdayakan masyarakat, bukan hanya berfikir pada tataran usaha besar saja tapi juga pada tataran usaha masyarakat atau UMKM,” jelas Alirman lagi.

Sebagai anggota DPD-RI semua utusan yang terpilih tetap melakukan representasi pada daerah, itu dilakukan pada semua tingkatan pemerintahan.

“Untuk menentukan pemimpin Sumbar kedepan memang harus lebih cermat, intinya pemimpin kedepan harus piawai, memahami semua segi dan celah dari peningkatan perekonomian,’ ungkap Alirman.

Dalam diskusi tersebut juga dihadiri pembina JPS yang juga merupaka owner Tribun Sumbar HM. Nurnas, berlangsung cair dan hangat.(reljps/nov)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *