Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
BERITA UTAMADAERAH

Irigasi Tak Maksimal, Puluhan Hektar Sawah di Lagan Mudik Terendam Banjir

38
×

Irigasi Tak Maksimal, Puluhan Hektar Sawah di Lagan Mudik Terendam Banjir

Sebarkan artikel ini
Lahan pertanian masyarakat (Dok. ilustrasi sawah)

LAGAN MUDIK PUNGGASAN – Puluhan hektar sawah milik warga di Nagari Lagan Mudik Punggasan, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, terendam banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Rabu (12/3) siang hingga Kamis (13/3) dini hari.

Banjir disebabkan sistem irigasi yang tidak berfungsi maksimal, sehingga air hujan tidak dapat mengalir dengan baik dan meluap ke area persawahan.

Penjabat (PJ) Walinagari Lagan Mudik Pungggasan, Dinul Hasmi, menyampaikan bahwa banjir semacam ini sudah menjadi langganan saat musim hujan tiba. “Hujan sejak kemarin siang hingga pagi ini membuat sawah-sawah petani terendam. Irigasi yang tidak berjalan dengan baik menyebabkan air menggenang dan tidak bisa mengalir,” ujarnya.

Menurut Dinul, sistem irigasi yang tersumbat atau rusak menjadi faktor utama yang memperparah banjir. “Wilayah ini memang rawan banjir. Hujan beberapa jam saja cukup membuat genangan. Jika irigasi tidak diperbaiki, air pasti meluap ke sawah-sawah warga,” tambahnya.

Faktor lain yang memperparah kondisi ini adalah meluapnya aliran air dari Batang Sungai Lagan saat curah hujan tinggi. “Kalau saluran irigasi berfungsi optimal, seharusnya air bisa dialirkan dengan lancar ke tempat pembuangan dan tidak sampai membanjiri lahan pertanian,” jelas Dinul.

Peristiwa ini terjadi saat para petani baru memulai masa tanam. Meski kerugian belum dihitung secara pasti, banyak petani menyampaikan kekhawatiran mereka atas dampak banjir terhadap hasil panen.

“Yang kami butuhkan sekarang adalah perbaikan irigasi. Kalau terus dibiarkan seperti ini, banjir akan terus datang setiap musim hujan, dan kami rugi lagi,” ujar seorang petani setempat.

Beberapa warga mengaku telah berkali-kali mengalami gagal panen atau panen yang tidak maksimal akibat genangan air yang terus berulang. “Kadang tanaman kami busuk atau tidak tumbuh sempurna karena terendam. Ini bukan pertama kali kami mengalami hal ini,” keluh warga lainnya.

Pemerintah Nagari Lagan Mudik Punggasan pun diharapkan segera mengambil langkah konkret dalam menangani persoalan irigasi ini. “Kami berharap ada tindakan cepat dan nyata dari pemerintah atau pihak berwenang untuk mengatasi masalah ini. Petani tidak bisa terus-menerus menanggung kerugian,” pungkas Dinul.

Dengan perbaikan sistem irigasi yang menyeluruh, diharapkan sawah-sawah warga Nagari Lagan Mudik Punggasan dapat terhindar dari banjir dan aktivitas pertanian bisa berjalan lebih aman dan produktif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *