PADANG, RELASIPUBLIK – Rapat Musyawarah Kota VI, pemilihan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Padang, dilangsungkan di Hotel Mercure, Padang berlangsung alot, Kamis (21/11).
Sidang dengan ketua Zaharman Zanhar, Sekretaris Nasirman Chan, anggota Apriyatna, SE, Rahim Mardanis dan Maidestal Heri Mahesa, dihujani interupsi dari para peserta tetap dan peninjau. Hingga berujung kemunduran empat dari lima kandidat yang merebut kursi Kadin Padang.
Kandidat yang menyatakan diri mundur diketahui, Irawati Meuraksa (pengusaha ritel modern dan anggota DPRD Padang) kemudian disusul Suhardiman (pengusaha transportasi). Perempuan yang sukses jadi pengusaha dan duduk sebagai wakil rakyat itu bukan semata mundur begitu saja. Ia memiliki alasan kuat, “Saya mundur ingin mendukung Kadin yang lebih baik kedepannya,” kata Irawati, saat sidang.
Ia ingin ada yang tepat untuk memimpin Kadin Padang kedepan. Mundurnya Irawati disusul Suhardiman, ia menyatakan alasan kedepan peserta dan pimpinan sidang, bahwa dirinya melihat ada potensi besar dari generasi baru. Saat itu pula ia menyatakan komitmen mendukung siapa pun menjadi Ketua Kadin. Terkait hal itu, pimpinan sidang Muskota VI Kadin Padang, Maidestal Hari Mahesa membenarkan.
Ia mengatakan, pada saat musyawarah, pertama dua calon kandidat mundur. Pada saat pembahasan misi dan visi, dua calon kandidat pun memilih mundur setelah dihujani berbagai pertanyaan dan interupsi para peserta sidang tetap dan peninjau. “Forum menyepakati Irfan Amran sebagai Ketua Kadin Padang sekaligus ketua tim formatur,” ujar Maidestal Hari Mahesa.
Tidak hanya itu, forum juga menyatakan dan menyepakati agar para kandidat calon yang tidak terpilih untuk masuk dalam tim formatur. “Pemilihan Kadin Padang berlangsung aman, dan pembahasan sangat alot terutama dalam menegakkan AD/ART sekaligus persyaratan anggota yang diakui keabsahannya,” katanya.
Ketua Kadin Padang terpilih, Irfan Amran sesuai AD/ART, peserta musyawarah meminta formatur dalam rentang 14 hari untuk menyusun struktur kepengurusan. Esa mengatakan, setelah Muskota IV Kadin Padang, pengurus memiliki tantangan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat, kemudian investasi serta merancang kerja sama dengan pemerintah. Ia percaya Kadin Padang terpilih bisa memfasilitasi dengan membuat kebijakan berkolaborasi dengan pemerintah daerah tanpa harus salin memberatkan.
“Jangan nanti pemerintah membuat kebijakan atau aturan yang memberatkan kepada pengusaha yang bertentangan dengan perintah Presiden Joko Widodo,” tegas Esa.
Musyawarah Kota Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Padang sukses digelar dan dibuka resmi Walikota Padang diwakili Dinas Perdagangan Padang, Endrizal. Sejumlah tokoh, para pelaku usaha dari berbagai kalangan hadir saat pembukaan tersebut, termasuk pengurus Kadin Sumbar dan Padang.
Ketua Karteker Sam Salam mengatakan, Kadin merupakan mitra dari pemerintah untuk membangun perekonomian daerah dan nasional. Agar dampak pembangunan dalam bidang usaha perdagangan dan industri dapat dirasakan masyarakat banyak terutama di Padang. Ia berpesan, setelah terjadi pemilihan pemimpin Kadin lewat Muskota ini. Diharapkan dapat beriringan dan bekerja sama dengan pemerintah.
“Kadang kala harus bermitra dan kadang kala harus berseberangan dengan pemerintah, itulah dinamika berdemokrasi yang orientasinya membangun secara bersama-sama,” ujar Sam Salam, di hadapan ratusan pelaku usaha dan perwakilan pemerintah.
Musyawarah Kota menurut Kadin Sumbar, Ramal Saleh, berdasarkan AD/ART dan Peraturan Organisasi (PO) sesuai dengan arahan dan keputusan yang diambil SC dan OC. “Lewat Muskot yang kita gelar saat ini diharapkan Kadin Padang lebih baik lagi,” kata Ramal.
Sebab, dengan lebih baik lagi tentu dapat mewadahi para pelaku usaha, merangkul asosiasi dan anggota luar biasa Kadin sesuai aturan yang diamanatkan dalam UU No1 tahun 87. “Ingat bahwa pelaku usaha itu ada BUMN, BUMD, koperasi dan swasta, mari Kadin merangkulnya serta diharapkan kerja sama dengan pemerintah tidak terhalang,” kata Ramal.
“Kami melihat ada spirit baru dalam Kadin saat ini dalam perubahan, mari ikut berubah atau ingin ditindas perubahan itu sendiri,” pesannya.
Ramal memandang, era kini ada aura positif dalam tubuh Kadin Padang. Justru itu Kadin kedepan adaptif, bersinergi dan berupaya bagaimana bangsa ini, terutama dalam bidang usaha dan bisnis. Hal yang sama ia sampaikan kepada pemerintah daerah dan pusat untuk benar-benar tumbuh bersama demi pemerataan ekonomi.
“Kini bagaimana Kadin dan pemerintah tumbuh bersama untuk pemerataan ekonomi akar rumput, apalagi di Padang telah tumbuh 100 persen UKM dan IKM. Semoga Kadin kredibel, memiliki kapabilitas dan siap memperjuangkan Kadin kedepan,” kata Ramal Saleh.
Kadis Perdangangan Padang, Endrizal mengatakan, Kadin Padang sebenarnya telah bergerak bersama pemerintah. Perubahan yang telah dibawa bersama untuk Padang telah berangsur membaik. “Ini ditandai dengan bergeraknya ekonomi pasar, wisata serta pendidikan. Seperti Pasarraya Padang yang terus menggeliat dan peran Kadin sangat berarti bagi pemerintah,” kata Endrizal.
Pemko Padang katanya, terkhusus Dinas Perdagangan sangat ingin bermitra dan diharapkan dengan kepengurusan Kadin Padang nantinya tidak ada lagi jarak. “Saya tidak ingin berjarak dengan Kadin Padang,” kata Endrizal, sembari berharap pengurus Kadin yang baru jauh bergerak lagi. (Nov)