PADANG, RELASIPUBLIK – BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Padan mengembangkan Disinfection Chamber Ultra Violet Mobile (bilik sinar ultraviolet). Bilik ini memanfaatkan sinar ultraviolet atau sinar UVC yang diyakini dapat efektif mengurangi dan menekan virus Covid-19 dan bakteri lainnya.
Sebab, kecemasan global tentang Coronavirus atau Covid-19 telah mencapai puncak baru luar biasa. Maka, sangat membutuhkan inovasi dalam upaya pencegahan wabah tersebut. Perkumpulan pengusaha muda di Padang itu bahu membahu membuatkan bilik sinar ultraviolet tersebut, untuk membantu semua pihak dalam pencegahan dan penularan Covid-19 di Padang dan umumnya di Sumbar.
Ketua BPC HIPMI Kota Padang, Mohammad Roxas mengatakan, pembuatan bilik sinar UVC tersebut, tidak sekadar dibuat saja. Gagasan dari beberapa rekan-rekan di HIPMI, terkait hal ini telah didiskusikan dengan tim kesehatan dan para dokter yang ahli di bidangnya.
Baik tim kesehatan dari daerah, seperti Rumah Sakit Unand dan RSUP M. Djamil Padang termasuk telah mendiskusikan dari beberapa ahli kesehatan lainnya. Seperti UI dan UGM. Inovasi ini pun disambut secara positif. Sebab berdasarkan referensi sambung Roxas, ternyata terbukti dapat menghentikan penularan sekaligus mencegah Covid-19.
“di Wuhan, Cina menggunakan alat ini sebagai salah satu dalam penanganan dan melawan Covid-19. Sinar UVC ini dipergunakan di beberapa layanan umum dan perkantoran inti. Alhamdulillah, ternyata terbukti menjadi salah satu media dalam menekan penularan Covid-19. Kita lihat kondisi di Cina dan Amerika dan beberapa negara terdampak, sekarang sudah mulai kondusif karena menggunakan sinar UVC,” jelas Roxas, Sabtu (4/4).
Roxas menerangkan cara kerjanya, masuk ke dalam bilik sinar ultraviolet kesehatan tersebut selama tiga detik, maka sinar UVC akan menyinari tubuh dan melumpuhkan virus yang menempel di tubuh dan pakaian. Ia pun mengingatkan, bahwa alat tersebut bukan lampu ultraviolet yang sering ditemukan di pasaran tapi khusus.
“Lampu UVC ini tidak seperti yang kita lihat atau dapatkan di pasaran, tetapi khusus dan kami telah pesan dari luar negeri, dan kita punya stok untuk kita buatkan bilik,” katanya.
Sementara itu penasehat BPC HIPMI Padang, Maidestal Hari Mahesa didampingi pembina, Dady Fatria mengatakan, alat tersebut akan disumbangkan ke Rumah Sakit Unand dan RSUP M. Djamil Padang. Sehingga para pengunjung atau petugas setempat yang hendak masuk kantor terlebih dahulu akan masuk dalam bilik untuk mensterilkan tubuh dengan sinar UVC.
“Insya Allah, hari Senin depan kita menyerahkan ke RS Unand dan RSUP M. Djamil Padang. Kita menggunakan alat ini, karena telah jelas WHO dan Kemenkes RI mengatakan penyemprotan menggunakan disinfektan dari bahan kimia sangat berbahaya. Bilamana terkena kulit dan mata atau bekas luka. Jadi kita buatkan inovasi bilik sinar ultraviolet kesehatan,” kata Esa.
Bilik sinar ultraviolet C ini pun hingga saat ini telah banyak yang minta untuk dibuatkan. Mulai dari lembaga perkantoran, layanan kesehatan serta perusahaan. Selain itu, dari hasil pemesanan atau pembuatan ini akan dialihkan untuk membantu warga terutama kebutuhan masyarakat.
“Kita tidak berbisnis ya, tetapi ini sebagai bukti bakti kepada negeri untuk membantu, dan contohnya dari hasil pemesanan yang diminta, dananya akan dialihkan untuk kebutuhan masyarakat yang terdampak Covid-19, seperti kebutuhan makanan pokok, peralatan tim medis, dan kebutuhan lainnya,” ungkap Esa, sapaan Maidestal Hari Mahesa.
Terangnya, masyarakat kurang mampu dimaksud yang kesulitan dalam memperoleh logistik, kemudian membelikan APD untuk penanganan Covid-19. Alat ini sudah terbukti, dan beberapa negara telah memakainya, bahkan salah satu alat sebagai garda terdepan untuk mencegah penularan dan pencegahan Coronavirus.
“Alat ini dapat diletakkan di depan pintu masuk masjid, musala, bank dan perkantoran serta layanan kesehatan, seperti rumah sakit dan puskesmas, dan perusahaan,” kata Dady menambahkan.
Hadirnya bilik ultraviolet ini mengutip dari pakar kesehatan sebut Dady, mampu membersihkan virus dan bakteri yang menempel pada pakaian dan permukaan tubuh di bawah 10 detik per orang. Artinya dengan proses penonaktifan mikroorganisme, bakteri dan virus memakai sinar ultraviolet atau sinar UVC akan dengan cepat membunuh virus dan aman bagi tubuh manusia.
“Sinar UVC ini pun sudah umum dipergunakan dalam proses sterilisasi alat kesehatan di rumah sakit. Sudah puluhan tahun dipergunakan. Penyinaran 5-10 detik efektif dalam menonaktifkan mikroorganisme yang menempel pada tubuh dan pakaian,” tutupnya. (*)