PADANG, RELASI PUBLIK – Sekali tepuk dua lalat terhuyung, begitulah strategi yang dimainkan pasangan bupati dan wakil bupati Agam Guspardi Gaus-Yogi Yolanda pada Debat Publik putaran pertama Pilbup Agam, Sabtu 9/11-2024 di TVRI Padang.
Debat Pilbup digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Agam, Sabtu malam di Auditorium TVRI Padang. Sumatera Barat. Paslon 01 berhasil sempurna menangi opini publik Agam.
Guspardi-Yogi menggebrak panggung dengan menguliti ketidakharmonisan pemerintahan petahana yang mereka klaim telah merugikan rakyat.
Dua dari 4 Paslon yang hadir dalam debat dibuatnya gelagapan dalam menjawab dan berujung saling buka-bukaan.
Paslon petahana Andri Warman memilih diam dan menyerahkan panggung pada wakilnya, Martias Wanto, yang berupaya menepis kritik dengan jawaban diplomatis, menyebut masalah tersebut hanya “politik biasa.”
Namun, Irwan Fikri, mantan wakil bupati dari Andri dan kini maju bersama paslon nomor 4 mengungkapkan bahwa “political will” yang buruk dari bupati adalah akar dari keretakan ini.
“Dalam menggerakkan roda pemerintahan kalau bupati tidak memberikan ruang yang besar untuk berdialog dan berdiskusi dalam mengambil keputusan yang strategis, ya retak lah,” urai Irwan Fikri.
“Tentunya kembali kepada niat baik dan bagaimana political will (politik yang baik) dari seorang bupati memperlakukan wakilnya,” tambahnya seperti disaksikan live oleh banyak orang malam minggu itu.
Cawabup Agam Yogi Yolanda tidak tanggung-tanggung menyebut dampak buruk dari konflik tersebut.
Menurutnya, masyarakat Agam menjadi korban langsung dari pemerintahan yang tidak berjalan efektif.
“Realisasi PAD 2023 hanya mencapai 70,34 persen dari target Rp210,89 miliar. Rakyat Agam menderita akibat pemerintahan yang tak becus menjalankan tugasnya!” kecam Yogi.
Yogi menambahkan bahwa roda pemerintahan yang goyah ini adalah bukti nyata dari efek kehancuran akibat konflik berkepanjangan.
Pasangan Guspardi-Yogi menyerukan perombakan total dengan menegaskan bahwa rakyat Agam butuh pemimpin yang bersinergi, bukan pasangan yang hanya saling menjatuhkan dan mempermainkan nasib masyarakat.
“Agam butuh perubahan nyata—bukan sekadar janji kosong!,” ujar Yogi mengyuncang panggung debat malam minggu itu. (Ril/Nv)