Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Gubernur Sumbar Usul Hilirisasi Gambir, Kementan Siap Bangun Pabrik

160
×

Gubernur Sumbar Usul Hilirisasi Gambir, Kementan Siap Bangun Pabrik

Sebarkan artikel ini
Rakor yang turut dihadiri Anggota DPR RI Komisi IV, Pangdam XX/TIB, Forkopimda, para Bupati dan Wali Kota, serta kepala OPD se-Sumatera Barat. (Dok. Adpsb)

SUMBAR, RELASI PUBLIK — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus mendorong peningkatan nilai tambah komoditas pertanian unggulan melalui industrialisasi dan hilirisasi. Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Persediaan Pangan se-Sumatera Barat 2025 yang digelar di Auditorium Gubernuran, Selasa (16/9), Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah secara langsung melaporkan kondisi pertanian daerah kepada Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman.

Dalam paparannya yang bertajuk “Membangun Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern di Ranah Minang”, Mahyeldi menyoroti besarnya potensi sektor pertanian Sumatera Barat. Sektor ini menyumbang sebesar Rp71,16 triliun atau 21,27 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumbar pada tahun 2024.

“Luas lahan pertanian di Sumbar mencapai 3,3 juta hektare dengan lebih dari 693 ribu rumah tangga petani yang menggantungkan hidupnya dari sektor ini,” ujar Mahyeldi.

Komoditas pangan utama Sumbar meliputi padi, jagung, dan kacang tanah, sementara sektor hortikultura unggul pada komoditas seperti cabai, bawang merah, manggis, dan jeruk. Namun, perhatian khusus diberikan pada gambir, komoditas perkebunan yang telah menjadikan Sumatera Barat sebagai produsen terbesar di Indonesia, menyuplai hingga 80 persen kebutuhan dunia.

Gubernur menyampaikan harapan kepada Kementerian Pertanian agar mendukung pembangunan pabrik pengolahan gambir di Sumbar, guna mendorong hilirisasi dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Mentan Dukung Hilirisasi Gambir di Sumbar

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menyatakan komitmennya untuk mengakselerasi hilirisasi gambir di Sumatera Barat. Ia menegaskan bahwa Indonesia harus mulai mengekspor produk pertanian dalam bentuk olahan, bukan bahan mentah.

“Sumbar punya potensi luar biasa. Kita akan dorong pembangunan industri pengolahan gambir agar ekspornya tidak lagi mentah, melainkan sudah berbentuk produk jadi seperti skincare, tinta, lipstik, hingga obat-obatan,” ujar Amran.

Ia menambahkan bahwa Kementerian Pertanian siap memfasilitasi pembangunan pabrik olahan gambir di Sumbar. Namun, rencana tersebut akan diawali dengan pengkajian teknis dan studi kelayakan guna memastikan keberlanjutan dan daya saing industri di masa depan.

Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah

Rakor yang turut dihadiri Anggota DPR RI Komisi IV, Pangdam XX/TIB, Forkopimda, para Bupati dan Wali Kota, serta kepala OPD se-Sumatera Barat ini menjadi forum strategis untuk memperkuat sinergi antarlembaga dalam mendukung ketahanan pangan dan kedaulatan pangan nasional.

Menteri Pertanian juga menegaskan bahwa langkah-langkah hilirisasi sejalan dengan instruksi Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk mengedepankan nilai tambah dan industrialisasi sektor pertanian. (Adpsb/Anto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *