AGAM, RELASI PUBLIK – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, melakukan peninjauan langsung terhadap korban dugaan keracunan makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di RSUD Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Kamis (2/10). Peninjauan ini dilakukan sebagai bentuk perhatian dan komitmen pemerintah provinsi dalam menjamin keselamatan serta kesehatan para siswa yang mengikuti program MBG.
Dalam kunjungannya, Gubernur Mahyeldi didampingi oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Bupati Agam Benni Warlis, Sekretaris Daerah Kabupaten Agam Dr. Muhammad Lutfi AR, S.H., M.Si., Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat dr. Aklima, MPH, Direktur RSUD Lubuk Basung Riko Krisman, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam Hendri Rusdian, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Agam, serta Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) wilayah Riau, Kepri, dan Sumatera Barat, Syariwidya.
Gubernur menyampaikan bahwa kondisi para korban secara umum sudah menunjukkan perkembangan yang baik. Beberapa pasien telah diperbolehkan pulang, sementara lainnya masih menjalani perawatan intensif. Gejala yang dialami para korban umumnya berupa pusing, mual, dan diare. Ia juga memuji langkah cepat yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Agam dalam menangani kasus ini, mulai dari pelayanan di tingkat Puskesmas hingga penanganan di RSUD Lubuk Basung.
Dalam keterangannya kepada awak media, Gubernur Mahyeldi menegaskan bahwa kejadian seperti ini tidak boleh terulang di masa mendatang. Ia meminta agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Sumatera Barat meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah demi memastikan pelaksanaan program MBG berjalan dengan lebih baik, aman, dan higienis.
Mahyeldi juga mengingatkan bahwa peran aktif dinas kesehatan sangat penting dalam memastikan keamanan makanan yang disajikan kepada siswa. Menurutnya, aspek kebersihan dan kelayakan tidak hanya harus dilihat dari fasilitas dapur, tetapi juga dari proses memasak serta pemilihan bahan baku yang digunakan.
Ia menambahkan bahwa ke depan, kelayakan operasional SPPG harus benar-benar diperhatikan. Syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan harus dipenuhi sepenuhnya sebelum SPPG mulai beroperasi, guna menghindari kejadian yang membahayakan kesehatan siswa.
Berdasarkan data dari RSUD Lubuk Basung, total pasien yang ditangani akibat dugaan keracunan MBG berjumlah 46 orang. Pada tanggal 1 Oktober, tercatat 28 pasien masuk ke IGD, terdiri dari 24 pasien rawat inap dan 4 pasien rawat jalan. Kemudian, pada tanggal 2 Oktober, IGD menerima tambahan 18 pasien, dengan rincian 16 pasien rawat jalan, satu pasien rawat inap, dan satu pasien masih dalam penanganan di IGD. Hingga tanggal 2 Oktober, lima orang pasien rawat inap sudah diperbolehkan pulang.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama Pemerintah Kabupaten Agam dan instansi terkait terus melakukan investigasi dan evaluasi terhadap pelaksanaan program MBG. Langkah ini diambil untuk menjamin kualitas dan keamanan makanan yang disalurkan dalam program tersebut, serta mencegah insiden serupa terjadi kembali di masa mendatang. (Adpsb/Anto)














