SUMBAR, RELASI PUBLIK – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menegaskan pentingnya kanalisasi bakat sebagai langkah awal sebelum memberikan pelatihan berkelanjutan bagi anak-anak difabel bertalenta khusus. Pernyataan tersebut disampaikan Mahyeldi saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Special Olympics Indonesia (SOIna) Sumbar sekaligus peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024 di Auditorium Istana Gubernur, Selasa (03/11/2024).
Gubernur Mahyeldi dalam sambutannya menekankan bahwa setiap individu, termasuk anak-anak difabel, memiliki potensi dan kelebihan tersendiri. “Setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan. Termasuk anak-anak kita yang berkebutuhan khusus. Mereka adalah anak-anak pilihan dan pasti punya kelebihan. Di sinilah pendidikan harus menjalankan fungsinya, untuk merangsang potensi setiap anak, kemudian dikanalisasi, lalu dilatih dan disalurkan menjadi talenta khusus,” ujar Mahyeldi.
Menurut Mahyeldi, langkah pertama dalam memfasilitasi perkembangan anak-anak bertalenta khusus adalah mengidentifikasi dan mengarahkan bakat mereka. Ia menegaskan bahwa Pemprov Sumbar terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan bakat ini, dengan memberikan pelatihan yang berkelanjutan serta memfasilitasi mereka untuk mengikuti berbagai kegiatan dan kompetisi di tingkat nasional dan internasional.
“Meski pun di satu sisi anak-anak kita difabel, tapi itu tak menutup peluang mereka meraih prestasi, dan mengharumkan nama daerah dan bangsa ini di ajang nasional hingga internasional. Ini yang terus kita fasilitasi,” ungkap Mahyeldi. Ia juga berharap agar melalui Rakor SOIna 2024, perhatian terhadap anak-anak difabel semakin meningkat, dan program-program yang ada semakin memadai untuk memfasilitasi talenta mereka.
Pemprov Sumbar telah berkomitmen untuk terus meningkatkan perhatian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, dengan harapan mereka bisa berkembang maksimal dan memberikan kebanggaan untuk daerah. Selain itu, Mahyeldi juga menyampaikan apresiasi terhadap tema peringatan HDI tahun ini, yang dinilai sangat relevan dengan komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan masa depan yang inklusif bagi penyandang disabilitas. (Adpsb)