Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Gubernur Sumbar Pertimbangkan Pembangunan Jalan Alternatif untuk Mengatasi Kerawanan Lembah Anai

376
×

Gubernur Sumbar Pertimbangkan Pembangunan Jalan Alternatif untuk Mengatasi Kerawanan Lembah Anai

Sebarkan artikel ini
Gubernur Mahyeldi saat menerima audiensi KAN Nagari Gunuang Kota Padang Panjang, KAN Nagari Guguak Kec. 2X11 Kayu Tanam dan KAN Nagari Anduriang Kab. Padang Pariaman di Rapat Ruang Kantor Gubernur . (Dok adpsb)

PADANG, RELASI PUBLIK — Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, mempertimbangkan usulan masyarakat untuk membangun jalan alternatif yang menghubungkan Kecamatan 2×11 Enam Lingkung di Kabupaten Padang Pariaman dengan Kota Padang Panjang, sebagai solusi penyangga jalur Lembah Anai yang rawan bencana.

Mahyeldi mengatakan bahwa potensi ke arah itu cukup besar, mengingat hingga saat ini belum ada jalan alternatif selain jalan nasional via Lembah Anai yang rawan bencana.

“Usulan ini patut kita pertimbangkan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu jalan Lembah Anai tidak bisa dilalui,” ujar Mahyeldi usai menerima audiensi dari KAN Nagari Gunuang Kota Padang Panjang, KAN Nagari Guguak Kec. 2X11 Kayu Tanam, dan KAN Nagari Anduriang Kab. Padang Pariaman di Ruang Rapat Kantor Gubernur, Jumat (31/5/2024).

Mengingat kawasan tersebut merupakan hutan lindung dan hutan margasatwa, Gubernur Mahyeldi menyarankan kepada Kepala Dinas PU Kota Padang Panjang untuk menentukan titik koordinat jalan yang direncanakan. Hal ini bertujuan agar urusan perizinannya dapat segera diurus ke kementerian terkait.

“Termasuk pembiayaannya, jika kita belum mampu, itu akan kita usulkan ke Pemerintah Pusat,” jelas Mahyeldi.

Sementara itu, salah seorang pengurus KAN Nagari Gunuang Kota Padang Panjang, Nurmai Nazar Dt. Tan Rajo Lelo, mengatakan bahwa usulan ini telah dimusyawarahkan di masing-masing nagari terkait dan semua pihak telah sepakat.

“InsyaAllah semua sudah sepakat dan siap mendukung pemerintah dalam proses pembangunan nantinya,” ungkap Nurmai Nazar Dt. Tan Rajo Lelo.

Ia juga menambahkan bahwa jalan yang diusulkan tersebut, pada zaman penjajahan, telah dimanfaatkan sebagai jalur transportasi utama masyarakat Kayu Tanam menuju Kota Padang Panjang dan sebaliknya untuk mengangkut barang dagangan menggunakan kuda beban.

“Jadi ini bukan jalur baru, tapi jalur lama yang kita coba hidupkan kembali dengan panjang lebih kurang 7 kilometer,” jelasnya.

Dengan usulan ini, pihaknya berharap dapat diterima oleh pemerintah sebagai salah satu solusi untuk penyangga jalan nasional di kawasan Lembah Anai yang rawan bencana.

Hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah Kepala OPD di lingkup Pemprov Sumbar, antara lain Kepala Dinas Kehutanan Yozawardi, Kepala Dinas BMCKTR Era Sukma Munaf, dan Kepala Bappeda Medi Iswandi. Selain itu, juga hadir Kepala Dinas PU Kota Padang Panjang.

(adpsb/cen/bud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *