PADANG, RELASI PUBLIK–Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, memberikan respons terhadap kejadian banjir di Panapa Durian Tinggi, Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman. Pemerintah Provinsi Sumbar bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) V Sumatera telah turun ke lokasi kejadian untuk menangani dampak penyempitan jalur sungai.
Gubernur menjelaskan bahwa Pemprov Sumbar, melalui Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar serta Dinas PUPR, telah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai pada Minggu pagi untuk menyelidiki penyebab banjir yang terjadi pada Sabtu lalu. Penyebab banjir diketahui terkait dengan penyempitan jalur sungai dan tingginya curah hujan pada tanggal 2 Desember.
“Dalam kunjungan ke lokasi, kami mendeteksi penyempitan jalur sungai dan juga meninjau kondisi kayu besar dan kecil di sekitar sungai. Kami akan segera mengambil tindakan untuk memperbaiki irigasi sungai dan mengurangi aktivitas penebangan kayu di hulu sungai,” ucap Gubernur, didampingi Kabiro Adpim Setdaprov Sumbar, Mursalim.
Gubernur juga menyampaikan bahwa pengalaman sebelumnya dalam kegiatan Susur Sungai di Kota Padang memberikan wawasan untuk menangani masalah luapan sungai. Program Susur Sungai akan diterapkan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang dapat menyebabkan banjir, tetapi langkah-langkah konkret pertama akan diarahkan pada penanganan penyempitan jalur sungai.
“Kita akan menindaklanjuti masalah yang telah terdeteksi dengan langkah-langkah konkret. Selain itu, perlu diimplementasikan program Susur Sungai untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul di masa depan,” tambah Gubernur.
Gubernur menegaskan komitmen untuk mengatasi permasalahan ini agar kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang. “Kita akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah terjadinya banjir di masa mendatang,” tutup Gubernur. (adpsb/isq)
