PADANG, RELASI PUBLIK–Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah memberikan dukungan penuh terhadap program Ekspedisi Dakwah yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Mahasiswa Minang (FKMM) di Kabupaten Mentawai dalam beberapa bulan ke depan. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan Islam di Bumi Sikerei.
“Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi dilaksanakannya program ekspedisi dakwah oleh FKMM, yang melibatkan ratusan mahasiswa Minang dari perguruan tinggi di Timur Tengah dan dalam negeri,” ujar Gubernur saat melepas rombongan ekspedisi di Aula Kantor Gubernur Sumbar, Senin (15/07/2024).
Gubernur menyoroti bahwa kegiatan dakwah mendalam seperti daurah keilmuan Islam jarang dilaksanakan di pedalaman Sumbar, namun mulai rutin di kota-kota besar. Oleh karena itu, Gubernur berharap program ini juga dapat diadakan di kabupaten-kabupaten lain di Sumbar.
“Terlebih lagi, dalam program ini, FKMM juga melakukan roadshow ke sekolah-sekolah dan pesantren di Sumbar, untuk berbagi pengalaman terkait studi di Timur Tengah. Jumlah mahasiswa asal Sumbar di Timur Tengah masih tergolong sedikit dibandingkan dengan beberapa provinsi lain di Indonesia,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Penasihat FKMM, Buya Muhammad Elfisyam menjelaskan bahwa para mahasiswa atau dai yang terlibat dalam ekspedisi dakwah ini seolah-olah dokter yang turun tangan untuk menyembuhkan berbagai penyakit di tengah masyarakat Mentawai. Oleh karena itu, mereka harus membawa ilmu yang memadai untuk berinteraksi dengan masyarakat.
“Oleh karena itu, para dai harus berilmu sebelum berdakwah, harus lemah lembut dalam berdakwah, dan bijaksana setelah berdakwah. Sumbar menjadi fokus utama ekspedisi dakwah ini karena kuat dalam bidang bernegara dan beragama, yang perlu terus dipertahankan,” kata Elfisyam.
Ketua Pembina FKMM, Ustaz Rahmat Ridho menambahkan bahwa Ekspedisi Dakwah Mentawai telah berlangsung sejak tahun 2018 dengan serangkaian kegiatan, termasuk daurah untuk para dai di dusun-dusun pedalaman, penempatan mereka selama beberapa bulan di setiap dusun, serta kegiatan khitanan massal untuk mualaf dan berbagai kegiatan sosial keagamaan.
Ketua FKMM, Ustaz Syaiful Maarif, dalam paparan rencana kegiatan, menyatakan bahwa ekspedisi dakwah kali ini melibatkan para dai dan mahasiswa dari 10 kampus di Timur Tengah serta beberapa kampus dalam negeri. “Para dai dari dusun-dusun kita akan diajak untuk daurah kajian di Islamic Centre Siberut Selatan, sementara para mahasiswa dari ekspedisi akan menggantikan peran mereka di dusun-dusun,” tambahnya. (adpsb/isq)