PADANG, RELASI PUBLIK – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, menerima penyaluran bantuan penanganan bencana senilai lebih dari Rp900 juta dari Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, beserta rombongan di Istana Gubernuran pada Senin (03/06/2024). Bantuan tersebut merupakan wujud kepedulian Pemerintah Daerah (Pemda) dan masyarakat Kepri atas rentetan musibah yang menimpa Sumbar dalam beberapa bulan terakhir.
“Alhamdulillah, hari ini kita menerima kunjungan Bapak Gubernur Kepri dan Bupati Karimun beserta rombongan dalam rangka silaturahim dan penyaluran bantuan untuk masyarakat Sumbar yang tertimpa musibah. Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga,” ujar Gubernur Mahyeldi mengawali sambutannya.
Gubernur Mahyeldi menjelaskan bahwa sejak Desember 2023, beberapa kabupaten/kota di Sumbar mengalami musibah banjir, longsor, serta banjir lahar dingin, dengan Kabupaten Agam, Tanah Datar, serta Pesisir Selatan (Pessel) menjadi daerah yang mengalami dampak paling parah.
“Beberapa waktu lalu, banjir lahar dingin dan longsor di Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian lainnya. Sejauh ini sudah 63 warga dinyatakan meninggal dunia, 10 warga masih dalam pencarian, dan tiga warga belum teridentifikasi jenazahnya. Ditambah lagi, kerugian berupa kerusakan rumah, sekolah, dan sarana umum,” lanjut Gubernur Mahyeldi.
Merespons kejadian bencana tersebut, berbagai pihak telah datang dan menyalurkan bantuan untuk warga terdampak. Bahkan, Presiden RI Joko Widodo, Presiden RI terpilih Prabowo Subianto, dan jajaran kementerian/lembaga terkait telah turun ke Sumbar untuk menyalurkan bantuan serta mempercepat pemulihan pascabencana.
“Dukungan yang disampaikan Pemprov Kepri, Pemkab Karimun, dan masyarakat Kepri hari ini tentu membuat kami di Sumbar makin bersemangat untuk pulih dari dampak dan trauma bencana. Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih,” pungkas Gubernur Mahyeldi.
Sementara itu, dalam sambutannya, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menyatakan bahwa atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Kepri, ia mengucapkan belasungkawa dan duka cita mendalam atas musibah yang menimpa Sumbar. Namun, ia meyakini bahwa di balik segala kesulitan yang dialami karena musibah, akan selalu ada kemudahan dan pertolongan dari Allah.
“Semoga musibah yang terjadi di Sumbar menjadi iktibar bagi kita semua, untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Kami mendoakan agar segala upaya penanganan dan pemulihan pascabencana berjalan dengan baik dan maksimal,” ucap Gubernur Ansar.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Ansar merincikan penyaluran bantuan senilai Rp939.170.900, yang terdiri dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pemprov Kepri sebesar Rp500 juta, BKK Pemkab Karimun Rp250 juta, Donasi Masyarakat Rp50 juta, Bantuan BKMT Rp69 juta, Bantuan Perkumpulan Minang Sakato Bintan Rp70 juta, dan sejumlah bantuan lain yang disalurkan untuk Sumbar.
“Ada sejumlah bantuan berupa barang yang akan diantar ke Sumbar, dan saat ini pengumpulan donasi masih terus dilakukan. Bantuan yang tersalurkan hari ini mungkin tak bernilai banyak, tetapi ini adalah bentuk eratnya persaudaraan antara Sumbar dan Kepri,” lanjutnya.
Gubernur Ansar menyadari bahwa selama ini Sumbar dan perantau Sumbar di Kepri telah berkontribusi bagi Kepri dalam banyak hal, terutama dalam menggerakkan perekonomian. “Sumbar dan Kepri adalah saudara kandung. Tak kurang dari 10 persen warga Kepri berasal dari Sumbar, dan ikut berkontribusi besar dalam pembangunan daerah,” ujarnya menutup.
Turut hadir dalam penyaluran bantuan tersebut, Bupati Karimun, Aunur Rafiq; Ketua DPRD Karimun, Muhammad Yusuf Siraj; Kepala OPD terkait di Pemprov Kepri dan Pemkab Karimun; serta kalangan perantau Minang di Kepri. Dalam kesempatan itu, Gubernur Mahyeldi didampingi Kepala BPBD Sumbar, Rudy Rinaldi; Kepala Dinsos Sumbar, Syaifullah; Kepala Dispora Sumbar, Maifrizon; Kepala Biro Adpim, Mursalim; Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip, Jumaidi; serta jajaran terkait lainnya. (adpsb/isq)