PADANG PARIAMAN, RELASI PUBLIK –Gubernur Mahyeldi Ansharullah beserta jajaran Forkopimda Sumatera Barat (Sumbar) menyambut kedatangan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Rabu (04/09/2024). Kedatangan Kepala BNPB ke Sumbar kali ini bertujuan untuk memimpin Apel Kesiapsiagaan terhadap potensi kebencanaan Mentawai Megathrust.
Kepala BNPB bersama rombongan mendarat di BIM sekitar pukul 21.00 WIB dan bermalam di Kota Padang sebelum berkunjung ke Kabupaten Kepulauan Mentawai pada Kamis 5 September 2024. Kunjungan kali ini merupakan kunjungan yang sempat tertunda, karena beberapa hari sebelumnya Kepala BNPB fokus pada penanganan banjir bandang di Ternate.
“Kita bersyukur dan sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah pusat untuk Sumbar terkait kebencanaan. Hari ini, Bapak Kepala BNPB kembali datang ke Sumbar untuk memimpin Apel Kesiapsiagaan terhadap potensi Mentawai Megathrust,” ujar Mahyeldi.
Gubernur menekankan, bahwa kesiapsiagaan terhadap segala bentuk potensi kebencanaan harus terus dilakukan. Sebab, tidak satu pun pihak yang dapat memastikan kapan akan terjadi bencana, terlebih bencana gempabumi yang hingga kini belum dapat diprediksi waktu kejadiannya oleh teknologi apapun.
“Jadi, tugas kita adalah selalu bersiap siaga. Oleh karena itu, Bapak Kepala BNPB hadir langsung untuk memimpin apel kesiapsiagaan terhadap potensi Mentawai Megathrust. Apel kesiapsiagaan bukan berarti bahwa bencananya dipastikan akan terjadi. Kesiapsiagaan hanyalah sebuah sikap yang harus dilakukan setiap waktu,” ujarnya lagi.
Dalam pertemuan tersebut, Mahyeldi juga menjelaskan perkembangan terkini penanganan pasca bencana longsor dan banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang. Ia menjelaskan, bahwa proses pemulihan pascabencana terus berjalan, dan aktivitas masyarakat telah berjalan normal seperti biasa.
“Saat ini pembangunan sabodam di Gunung Marapi juga telah dimulai tahapannya. Tentu saja ini juga bagian dari upaya mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap potensi kejadian bencana banjir lahar dingin dan longsor dimasa yang akan datang,” kata Mahyeldi menutup. (adpsb/isq)