Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Foto Syuurr Oknum Pejabat Beredar.. JPS: Jangan Tarik Kesimpulan dari Asumsi Semata

67
×

Foto Syuurr Oknum Pejabat Beredar.. JPS: Jangan Tarik Kesimpulan dari Asumsi Semata

Sebarkan artikel ini
Ketua Jaringan Pemred Sumbar (JPS) Adrian Tuswandi (Foto dok/jps)

PADANG — Heboh dan sedang viral malah tengah menjadi gunjingan netizen di berbagai platfrom media sosial.

Yaitu tentu beredarnya derasnya foto syuurr diduga oknum pejabat di daerah Sumatera Barat di lini massa.

Parahnya lagi dari berbagai ciutan di whatsapp group dikatakan oknum pejabat itu bakal mendapat jabatan mantap dan strategis tingkat provinsi.

Foto syuur itu pun jadi ulasan banyak netizen, bahkan disebutkan lokaisinya di rumah sakit.

Ngeri kalau kita baca cuitan netizen itu satu persatu, tapi yang jelas jangan cepat ambil kesimpulan dari asumsi semata, apalagi terjebak pada trial by presss.

“Saya berharap kejadian pelaku tak seheboh diduga oknum pejabat itu, publik dan netizen jangan cepat ambil kesimpulan dari asumsi yang belum tentu sahih,” ujar Ketua Jaringan Pemred Sumbar (JPS) Adrian Tuswandi Selasa 11/4-2023 saat dimintai tanggapan tentang foto syurr pejabat beredar di berbagai media sosial ada yang vulgar ada yabg dikasih gambar emot di wajah si oknum pejabat itu, bahkan sudah tayang diberita media online besar di Sumbar.

Menurut Adrian pola pengkebirian terhadap seorang pejabat atau politisi seperti ini sudah lazim terjadi.

Bahkan pernah terjadi pejabat lolos seleksi siap dilantik batal karena isu perselingkuhan dan foto syuur diumbar ke media sosial dan jadi gunjingan netizen dan gorengan buzzer dadakan.

“Stop tryal by press Pres sebagai alat kontrol iya, tapi tidak menjadi kebenaran absolut, apalagi foto syuuurr. pejabat itu dikait-kaitan dengan persaingan atau politik jabatan di rumah bagonjong (nama lain dari Kantor Gibernur Sumbar, red) atau sampai dikait-kaitkan pula pada kedekatan dengan pimpinan tertinggi, meleset itu, “ujar Toaik biasa Ketua JPS ini disapa banyak kalangn di Sumbar.

Toaik tidak menghempang kebebasan berpikir dan berpendapat siapa saja baik dicurahkan di media mainstream atau di media sosial.

“Silahkan terlusuri dulu fotonya betul kah terjadi baru-baru ini, atau jangan-jangan foto lama diupgrade dengan kondisi kekinian, atau karena kecanggihan teknik rekayasa foto saat ini yang aplikasinya mudah didpat dan dipelajari. Kalau itu tidak,.maka oknum pejabat begituanharus dikenakan sanksi tegas,”ujar Toaik. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *