PADANG, RELASIPUBLIK – Tak sedikit Masyarakat Sumatera Barat yang kini harus mengalami kelumpuhan ekonomi akibat pandemi Covid-19, seperti terlilit utang, kehilangan modal, sampai harus gulung tikar. Seperti yang dialami Amak Syaftimar salah satu warga yang berada di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, ditengah pandemi ini Amak terus berjuang untuk terus berjualan ditengah Pandemi ini.
30 tahun lebih Amak Syaftimar berjualan ikan palai bada di depan rumahnya. Sebelumnya Amak Syaftimar ini berjualan dengan cara dijajakan dari rumah ke rumah. Namun akibat Pandemi Covid-19 ini Amak Syaftimar harus berjualan didepan rumah saja.
Setiap pagi, Amak harus pergi ke pasar dan membakar palai bada untuk dijual. Amak memanfaatkan sabut kelapa sebagai bahan bakar agar semakin menambah cita rasa masakannya. Baginya, aroma asap pembakaran dari sabut kelapa yang mengepul setiap hari sudah menjadi biasa.
Di usianya yang sudah cukup lanjut ini, beliau tetap harus berjuang untuk keluarga dan juga cucunya yang sudah yatim. Ibu Syaftimar benar-benar bahagia dari bantuan yang diberikan, beliau sudah lama berencana membuat tungku tempat memasak palai bada, tapi karena dana maka niatnya harus di urungkan terlebih dahulu. Bantuan dari ACT Padang akan beliau gunakan untuk membuat tungku yang di cita-citakan Amak Syaftimar.
Amak Syaftimar hanyalah salah satu potret masyarakat yang berusaha membantu perekonomian keluarga. Segalanya dilakukan demi menyambung hidup. Untuk terus membersamai saudara-saudara yang terdampak pandemi dalam aspek sosial dan ekonomi, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menginisiasi program Sahabat Usaha Mikro Indonesia (Sahabat UMI) dengan untuk menumbuhkembangkan Usaha Mikro dengan dana sedekah dari para donatur.(umkm/hms-sb/nov)