PAINAN,RELASIPUBLIK–Peringatan hari jadi ke dua tahun 2023 Komunitas Wisata Kuliner Pasisia (KWKP) yang digelar di Taman Spora Painan, Rabu (9/8) malam berlangsung meriah.
Hadir dalam kesempatan itu, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Dapil 1 Sumbar, H.Darizal Basir, dengan juga didampingi istri, Ny Hilda Fitri Ayu, Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Sumatera Barat, Doni Harsiva Yandra, Tenaga Ahli (TA), Suherman beserta istri, dan sejumlah tokoh masyarakat dan undangan lainnya.
“Secara pribadi saya mengucapkan selamat ulang tahun Komunitas Wisata Kuliner Pasisia. Segala apresiasi untuk pimpinan dan seluruh anggota komunitas, pendukung dan segenap stakeholder,” kata Darizal Basir dalam sambutannya.
Dikatakan, KWKP dengan kegiatan Painan Night Culinary nya telah memberi warna dalam menumbuhkan objek wisata baru di Painan. Kuliner tidak bisa dipisahkan dari pengembangan suatu kawasan wisata.
Selain mengunjungi suatu tempat baik karena alamnya, maupun atraksi tertentu atau tujuan apapun, kuliner menjadi daya dukung utama pertumbuhan kawasan wisata, bahkan pada tempat tertentu justru kuliner berubah menjadi tujuan utama destinasi atau kedatangan orang-orang.
Apalagi Pesisir Selatan telah menjelma menjadi kawasan wisata yang memiliki beragam objek objek wisata, dan tentu saja Painan sebagai ibukota, menjadi pusat perhatian wisatawan menuju Pesisir Selatan. Kemudian hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Painan.
“Apresiasi saya diusia KWKP yang kedua ini setidaknya menyangkut berbagai aspek. Sebagai komunitas yang tumbuh dari bawah, para penggiat mampu memotori tumbuhnya sentra kuliner di malam hari yang sebelumnya belum ada di Painan,” katanya.
Disebutkan, keberadaan KWKP ini telah menjadi ikon kuliner malam di Kota Painan. Ini tentu akan semakin memantapkan Painan sebagai kawasan wisata disamping pusat pemerintahan Kabupaten Pesisir Selatan.
Para wisatawan berbelanja, meninggalkan duit sebanyak-banyaknya di Painan dan inilah yang sebetulnya diharapkan. Pariwisata sebagai pengungkit tumbuhnya perekonomian masyarakat dan daerah.
Jika wisatawan dari luar Painan, luar Pesisir Selatan datang ke sini, mereka akan stay di Painan 3 hari, 2 malam pada saat akhir pekan dengan keluarga dan kolega.
Sebagai komunitas yang mampu menjadi motor menumbuhkan UMKM sektor ekonomi kreatif. KWKP adalah kumpulan anak-anak muda kreatif. Menghimpun para UMKM, khususnya ekonomi kreatif di bidang kuliner.
“Saya apresiasi inisiatif, kekompakan dan kebersamaan yang telah menghantarkan komunitas ini di usia kedua. UMKM adalah pondasi kekuatan perekonomian secara nasional. Pada saat krisis ekonomi 1998 yang lalu, sektor UMKM inilah yang mampu menyelamatkan perekonomian Indonesia,” katanya.
Sektor Pariwisata adalah sektor yang paling banyak bersentuhan dengan UMKM. Mulai dari pengelolaan objek seperti permainan, kuliner, kerajinan tangan sebagai oleh – oleh, kaos dan macam – macam lainnya.
Masing – masing, agar dapat tumbuh bersama – bersama dan lebih mudah untuk berkerja sama dengan pihak lain dan pemerintah khususnya pemerintah daerah. KWKP dapat dijadikan sebagai role model dalam menumbuhkan UMKM – UMKM sektor lainnya seperti sektor pariwisata, perdagangan, pengolahan hasil pertanian, perikanan dan lainnya.
Dikatakan, usia 2 tahun memang masih tergolong muda. Kalian semua harus kompak, semangatnya harus kolaboratif, jangan takut bersaing, bersaing dengan sehat.
Sektor pariwisata ini sektor yang kolaboratif, tidak dapat berdiri sendiri. Dia tumbuh dalam suatu ekosistem yang saling mendukung dan menunjang. Semakin banyak rumah makan yang enak – enak akan semakin baik untuk wisatawan, semakin banyak pilihan jenis kuliner akan semakin baik untuk ekosistem.
Untuk itu kedepan ia berharap semangat dan kerja kolaborasi harus semakin ditingkatkan, sehingga KWKP dengan PNC dapat semakin berkembang tumbuh sebagai ikon kuliner malam yang tidak hanya berskala Painan, tapi Pesisir Selatan.
Kedepan dapat masuk dalam kalender kuliner malam di Sumatera Barat yang menampilkan beragam macam makanan termasuk makan makanan khas Pesisir Selatan yang tersebar dari Siguntur sampai ke Silaut.
Maksimalkan penggunaan media sosial atau media digital lainnya untuk mempromosikan event – event dan produk UMKM nya. Dari sisi kuliner, rendang lokan telah ‘diakui’ sebagai produk kuliner khas Pesisir Selatan. Pasarnya sudah sampai ke Belanda, Jepang, Australia meskipun dalam jumlah yang masih terbatas.
Khas Pasisia lainnya yang dapat dimunculkan, diviralkan sebagai kuliner khas Pasisia ke khalayak yang lebih luas. Dunia digital tanpa batas. “Mari manfaatkan digitalisasi ini untuk mengenalkan, mempromosikan dan menjual event – event, produk – produk UMKM kita ke ruang dan skala yang lebih luas,” harapnya.
Darizal juga menyampaikan apresiasi ke semua stakeholder, yang telah berkolaborasi dan tentu juga kepada pemerintah daerah khusus dinas terkait yang telah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya event PNC serta membina UMKM -UMKM ekonomi kreatif penunjang pariwisata.
“Secara pribadi, Insya Allah saya akan terus berkomitmen membantu, mendukung upaya – upaya untuk memajukan UMKM. Tahun 2022 kita telah melatih lebih dari 250 orang putra – putri Pasisia berbagai pelaku UMKM maupun anak – anak muda untuk mampu memanfaatkan ruang digital sebagai peluang usaha melalui kegiatan Digital Enterpreneur Academy (DEA). Lebih dari 10.000 orang khususnya anak – anak pasisia terlibat kegiatan literasi media digital untuk berbagai isu. Ini menjadi bagian dari komitmen saya agar kita memiliki sumber daya manusia yang handal di era digital ini,” ungkapnya. (YS)
