PADANG, RELASI PUBLIK — Camat Lubuk Begalung, Noviandi Amir menyuap sup para para balita (bayi lima tahun) di Yayasan Berkah Amal Salih (yBAS), Kelurahan Banuaran Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (24/5/2024).
Aksi suap Noviandi Amir yang akrab disapa Andi Amir ini berlangsung dalam program Banuaran Sehat Dapur Go Gizi (BAS Dagozi). Langkah Andi Amir juga diikuti Bapak Asuh Anak Stunting Kota Padang, Aipda Dian Wihendro Ratno.
Tak ketinggalan Ketua yBAS Zetri Murni, Koordinator Jum’at Berkah Berbagi (JBB) yBAS yang juga Sekretaris yBAS, Herwaty Taher dan para tim kreatif yBAS. Yakni, Cica Susanti, Ermasniarti, Putri Surati, Suwarni, Olvy Runtuwarrow dan Lilis Jasmanidar.
Suatu hal menarik, keceriaan terlihat pada para balita tersebut. Mereka betul-betul menikmati suasana. Bahkan, berkat kepiawaian Ermasniarti dan Cica Susanti, para balita ikut berebut tampil untuk menyanyikan lagu kesukaan mereka. Maka jadilah kegiatan BAS Dagozi menjadi panggung penyaluran bakat bagi para balita. Sambil menikmati makanan lokal hasil kreasi tim kreatif yBAS mereka juga terhipnotis dengan panggung hiburan.
Andi Amir mengaku sangat apresiasi dengan BAS Dagozi untuk pencegahan Stunting di Banuaran ini. Dia tegaskan, ini merupakan aksi perdana di Kecamatan Lubuk Begalung setelah launching Dagozi di pertengahan April 2024 lalu.
“Kita sangat berterima kasih pada Bapak Asuh Anak Stunting Kota Padang, Pak Dian Pitok (Aipda Dian WR red) dan Mentor Bapak Asuh Anak Stunting, Pak Saribulih. Ucapan apresiasi juga saya sampaikan pada Perempuan Inspiratif Lubuk Begalung, Bu Herwaty Taher dan para ibu-ibu di Yayasan Berkah Amal Salih ini,” ujarnya.
Andi Amir menegaskan mengatasi Stunting dan kekurangan gizi harus dimulai dari orang tua. Mulai dari pernikahan dan asupan gizi saat kehamilan.
“Keluarga Berencana itu bukan untuk melarang punya anak. Tapi, sebagai upaya menciptakan generasi yang sehat, cerdas dan berakhlak mulia,” ujarnya.
Andi Amir sangat bersyukur di Yayasan Berkah Amal Salih juga sudah dilaunching PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) Remokerbas (Remaja Modern Kreatif Banuaran Sehat). Dia katakan, lembaga ini sebagai upaya menciptakan generasi emas tahun 2045.
Saribulih sebagai pemandu BAS Dagozi ini menjelaskan kegiatan pemberian makanan tambahan (PMK) ini diikuti 15 balita. Lima diantara mereka merupakan penderita Stunting di Banuaran. Sementara sisanya, adalah penderita kurang gizi.
Saribulih menegaskan kegiatan ini sebagai upaya untuk memancing para orang tua. Agar lebih memperhatikan asupan gizi para balita. Juga, untuk memancing selera para balita tertarik untuk makan.
Donatur BAS Dagozi, Aipda Dian WR berjanji kegiatan ini akan terus berlanjut. Anggota Reskrim yang juga Kasi Humas Polsek Lubuk Begalung sangat berharap para orang tua untuk memperhatikan pola makan anaknya.
Sementara, Koordinator Jumat Berkah Berbagi (JBB) yBAS Herwaty Taher menyampaikan, selain BAS Dagozi waktu bersamaan juga dilaksanakan pemberian santunan pada anak yatim.
“Hari ada dua agenda, yakni BAS Dagozi dan JBB yBAS. Untuk Dagozi ada 15 Balita dan penerima bantuan sebanyak 25 anak yatim,” ujarnya.
Herwaty Taher juga mengucapkan terimakasih pada Betty (Bravo 84), Mardhiat (RGB) yang telah berpartisipasi sebagai donatur JBB yBAS. Ucapan terimakasih juga dia sampaikan pada Febra Meldi, pedagang roti Pasar Pagi Parak Laweh asal Banuaran.
“Febra Meldi adalah donatur Snack setiap JBB berlangsung setiap pekan,” ujarnya. (Rilis)