Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMAPOLITIKTERBARU

dr. Andani: Sumbar Bisa Pilkada Serentak, Covid-19 Terkendali

147
×

dr. Andani: Sumbar Bisa Pilkada Serentak, Covid-19 Terkendali

Sebarkan artikel ini

PADANG, RELASIPUBLIK — Pandemi Covid-19 masih berlangsung di sejumlah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia, khususnya Sumbar. Walau begitu, mau tidak mau, suka tidak suka, pemerintah bersama DPR RI telah sepakat melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak pada 9 Desember 2020. 

Di Sumbar sendiri dimana Pilkada akan digelar di 13 Kabupaten/kota serta provinsi, penanganan pandemi Covid-19 semakin menggembirakan. Penyebaran Covid-19 saat ini sudah terkendali. Berdasarkan indikator positive rate dan incidence rate, kasus covid di Sumbar jauh di bawah standar yang ditetapkan World Health Organization (WHO), dimana Positive rate saat ini 1,4 persen, sementara patokan WHO 5 persen.
“Warga yang terpapar Covid-19 menunjukkan grafik yang menurun.

Sementara tingkat kesembuhan meningkat tajam, dan angka kematian jauh menurun,” ujar Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc, Penanggungjawab Tim Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) yangbtampil aebagai narasumber dalam diskusi Kesiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 9 Desember Tahun 2020 di Provinsi Sumatera Barat pada masa pandemi Covid-19. Kegiatan ini digelar oleh Forum Jurnalis Peduli Pemilu Demokrasi (FJPPD), Kamis (23/7), di Hotel Daima Jl Sudirman Padang.

Ditambahkan dr. andani, sangat penting pelaksanaan protokol kesehatan di dalam setiap proses pelaksanaan pilkada, baik terhadap masyarakat pemilih maupun penyelenggara, dengan selalu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan mandi.

“Pokoknya sampai di rumah setelah melakukan berkegiatan, wajib mandi sebelum memukai aktivitas lainnya. Karena, sampai ditemukannya vaksin yang benar-benar ampuh membunuh Covid-19, selama itu pula wabah ini tidak bisa habis,” jelas dr Andani.
Terkait dengan partisipasi pemilih, mantan komisioner Sumbar yang kini jadi Koordinator Jaringan Demokrasi Indonesia (JADI) mengaku pesimis akan target partisipasi pemilih dalam pilkada serentak 2020 yang ditargetkan sebesar 77,5 persen akan tercapai.

“Faktanya, sejak pilkada 2005, 2010 dan 2015 lalu, partisipasi pemilih selalu menunjukkan teen menurun. apalagi saat ini dimana pilkada berlangsung di saat pandemi belum berakhir,” terang Mufti Syarfi.
Ditambahkan Mufti, sangat diperlukan kerja keras penyelenggara pilkada untuk mencapai target tersebut. Libatkan lebih banyak stakeholder serta perbanyak kegiatan sosialisasi.

“Ini kesempatan juga bagi media untuk turut berpartisipasi dalam upaya mendongkrak partisipasi pemilih, tentunya bekerjasama dengan KPU selaku penyelenggara,” ujar Mufti dalam diskusi yang dimoderatori oleh Ketua KI Sumbar, Nofal Wiska.
Sebelumnya, Ketua FJPPD, Gusriyono menyampaikan bahwa survey yang dilakukan inioke.com beberapa hari lalu menyebut separo pemilih masih khawatir pelaksanaan Pilkada serentak digelar di tengah pandemi covid-19.

“Fakta survey menyebutkan separo lebih responden yang merupakan pemilih di Pilkada Sumbar khawatir pelaksanaan pemilih jika covid-19 belum ada obatnya,” ujar Gusriyono. (Nov)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *