Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaBERITA UTAMADAERAHNASIONALTERBARU

Dishut Sumbar Prioritaskan Pengembangan Madu Galo-Galo

16
×

Dishut Sumbar Prioritaskan Pengembangan Madu Galo-Galo

Sebarkan artikel ini

PADANG, RELASI PUBLIK – Madu galo-galo menjadi maskot Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dalam ajang Merah Putih Lights Carnival yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) Minggu 18 Agustus 2024 malam.

Kepala Dishut Sumbar, Yozarwadi mengatakan, maskot tersebut dipilih karena selain mudah dibudidayakan, kemudian hasilnya juga cukup menjanjikan untuk peningkatan ekonomi masyarakat, terutama masyarakat yang berada di dalam sekitar kawasan hutan.

Yozarwadi menjelaskan, potensi madu galo- galo di Sumbar sangat bagus, karena kawasan hutannya masih bagus sehingga tersedia pakan lebah yang sangat banyak.

Ia menyebutkan, berbagai jenis galo-galo juga tersedia di Sumbar diantaranya ada Heterotrigona itama, Geniotrigona thorasica, genus Tetragonula.

Semua jenis galo-galo tersebut mudah dikembangkan, bisa dikembangkan di perumahan dan terpenting pakannya tersedia dengan baik, baik nektar maupun polen.

“Oleh karenanya ini sangat baik dikembangkan di Sumatera Barat dan kedepannya. Sekaligus kita juga dalam rangka pelestarian keanekaragaman hayati (bioversity) agar jangan sampai hilang trigona kita dari Sumbar khususnya,” kata Yozarwadi Minggu (18/8) malam.

Dari madu galogalo itu sendiri lahir propolis dan bipolen yang berkhasiat untuk kesehatan. Madu galo galo bagus untuk diminum maupun dikonsumsi dan sangat ekonomi untuk dijual.

Potensi madu galogalo di Sumbar saat ini terdapat di Sijunjung, Dharmasraya, Pesisir Selatan, Solok, Pasaman, Lima puluh kota, Tanahdatar dan Padang Pariaman

“Masyarakat sekarang sudah melek terhadap galo galo dan budidaya dan minum madu biar kita sehat semuanya,” sebut Yozarwadi.

Lebih lanjut Yozarwadi mengatakan, kalwasan hutan di Sumbar sekitar 54,23 persen. Dalam kawasan hutan tersebut, seluas 1,5 juta hektar merupakan kawasan Pemprov Sumbar.

Dishut Provinsi Sumbar mendorong peningkatan petani hutan dengan pola pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, yaitu salah satunya madu, baik madu hutan maupun madu ternak.

Khusus Madu Galogalo, Dishut Sumbar memprioritaskan pengembangannya, karena selain mudah dibudidayakan, kemudian hasilnya juga cukup menjanjikan untuk peningkatan ekonomi masyarakat, terutama masyarakat yang berada di dalam sekitar kawasan hutan

Pemprov Sumbar menggelar Merah Putih Light Carnival dalam rangka memeriahkan HUT ke 79 Kemerdekaan RI digelar Pemprov Sumbar Minggu (18/8) malam. Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Sumbar memeriahkan kegiatan tersebut berikut instansi dan lembaga vertikal yang ada di Sumbar.

Selama kegiatan berlangsung, jalan utama yaitu Jalan Sudirman dan Rasuna Said ditutup. Penutupan dilakukan sejak jam 18:30 WIB hingga selesai sekitar pukul 23:00 WIB. (Rs/Nv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *